25 March 2015

Dian Pelangi. | dianpelangi.com
Dian Pelangi. | dianpelangi.com
gaminong
"Saya Ingin Masuk Pasar Amerika"
atjehpost.co
25 April 2014 - 20:29 pm
Bagaimana Dian menjadikan hijab sebagai pilihan hidupnya. Apa saja yang dipersiapkan sebelum mendaki ke dua ajang bergengsi di Amerika Serikat itu. Berikut petikan wawancara itu.

DARI Pekalongan, wanita muda ini mengitari dunia. Dari Melbourne, London, New York, lalu Los Angeles. Dan semua itu karena kecintaanya pada hijab. Sesudah sukses tampil di London Fashion Week, hari-hari ini dia bersiap tampil pada dua ajang bergengsi sekaligus. New York Fashion Week dan Los Angeles Fashion Week.

Dian Wahyu Utami, yang dalam dunia fashion lebih sohor dengan nama Dian Pelangi, mengusung Indonesia ke manca Negara dalam usia yang terbilang muda, 23 tahun. Lulusan Tata Busana SMK Negeri 1 Pekalongan, Jawa Tengah itu, mengusung tenun khas Indonesia, pada setiap catwalk dunia yang diikuti.

Tenun khas Indonesia itulah yang membetot perhatian khayalak fashion di Melbourne Australia 2009 dan di London, Inggris, 2010. Meski sempat gagal tampil pada ajang Paris Fashion Week, Dian tak luntur semangat.

Undangan untuk tampil pada dua ajang di negeri Barrack Obama itu adalah pintu masuk mengenalkan mode hijab. Juga untuk merangsek pasar. “Ini adalah mimpi besar saya. Saya ingin masuk ke pasar Amerika Serikat,” tutur Dian, dalam wawancara dengan Dream.co.id, Senin, 7 April 2014 lalu.

Bagaimana Dian menjadikan hijab sebagai pilihan hidupnya. Apa saja yang dipersiapkan sebelum mendaki ke dua ajang bergengsi di Amerika Serikat itu. Berikut petikan wawancara itu.

Bagaimana rencana ke New York dan Los Angeles Fashion Week nanti?

Koleksi yang saya tampilkan di New York Fashion Week dan Los Angeles Fashion Week kurang lebih sama. Koleksinya sama, hanya mengubah look-nya saja. Tidak sama persis.  Dibeda-bedain dikit. Hanya saja temanya sama karena jeda waktunya hanya satu bulan. Yang di New York 6 September dan Los Angeles 10 Oktober 2014.

Apa tema besar yang akan diusung pada kedua ajang itu? Apa khusus edisi winter? 

Winter sih. Produk yang saya bawa khusus untuk koleksi winter. Kami akan menyiapkan baju-baju musim dingin. Tetapi tetap ada ciri khasnya yang Indonesia banget. Kali ini koleksi yang ready to wear. Tidak seperti koleksi saya sebelumnya, yang biasanya heboh. Untuk kali ini pokoknya ready to wear. Siap pakai. Tidak ada yang macam-macam. Tetapi bahan, kain dan model tetap ada Indonesianya.

Apa saja ciri khas Indonesianya?

Ciri khasnya Indonesianya adalah tenun. Itu yang saya  bawa. Orang-orang sana senang tenun karena bahannya tebal. Karena mereka senang tenun, maka saya bikin pakai bahan tenun dengan gaya saya sendiri. Colorfull. Tapi tetap disesuaikan dengan target market. Konsumen yang di luar sana, lebih senang warna-warna yang tidak  terlalu shocking. Aku harus menyesuaikan dengan selera di sana. Insya Allah akan ada 20 koleksi.

Busana muslim di New York Fashion Week sudah ada sebelumnya?

Sepertinya ini busana muslim pertama yang tampil di New York Fashion Week. Sebenarnya label busana muslim sudah pernah tampil di London Fashion Week, tapi kalau di New York Fashion Week belum ada. Perancang-perancang busana asal negara Timur Tengah tidak pernah menampilkan rancangan busana muslim di New York. Mereka belum pernah menampilkan itu. Mereka hanya menyajikan rancangan busana umum saja.

Bagaimana dukungan pemerintah?

Pemerintah sangat mendukung. Saya mendapat tawaran tampil pada dua ajang di Amerika itu, ketika kami tampil di London. Alhamdulillah, ada beberapa yang melihat hasil karya kami dan mengajak untuk tampil di New York.

Dan kami bisa tampil di London itu atas dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Banyak sekali dibantu. Untuk acara yang di Amerika itu juga ada peran pemerintah. Kami tidak sendirian. Jujur saja, kalau sendirian, berat juga. Karena ini juga membawa nama Indonesia. Jadi memang harus didukung banyak pihak.

Kami juga bercita-cita agar teman-teman desainer yang lain menjadi senang dan bangga. Bahwa eksistensi busana muslim Indonesia diakui dan juga makin terlihat di luar negeri.

Bagaimana perasaannya bisa tampil pada dua ajang di Amerika Serikat itu?

Saya sangat bangga sekaligus deg-degan.

 Apa rintangan terberat selama persiapan untuk tampil pada dua ajang ini? 

Persiapan untuk dua ajang ini berat banget. Malah yang paling berat. Pertama karena membawa nama Indonesia. Kedua membawa nama muslim. Makanya saya sangat hati-hati sekali. Selama beberapa bulan belakangan prioritas kami adalah dua ajang itu. Jadi belum mengerjakan koleksi-koleksi yang lain. Semoga apa yang kami bawa ini bisa diterima di sana.

Saya kira itu saja tantangan terbesarnya. Tapi tampil pada ajang seperti itu adalah cita-cita saya. 

Bagaimana rencana kegiatan di sana nanti?

Aku akan stay di sana selama satu bulan. Jadi di sana kegiatam cukup padat. Selain Fashion Show nanti juga ada Meet and Great, pemotretan, dan interview dengan media lokal. Bisa juga ada pemotretan dengan majalah-majalah fesyen di Amerika.

Jadi kami ingin lebih dikenal dengan baik. Setelah itu akan lanjut ke Los Angeles. Dan kurang lebih kegiatannya sama. Di Los Angeles, muslimnya juga banyak. Malah sudah ada janjian dengan teman-teman muslim di sana dan blogger-blogger yang kami kenal di sana. Sudah ada komunikasi.

Sepertinya penerimaannya di sana sangat baik?

Mereka malah meminta saya sekalian membuka butik di Amerika. Saya mau banget. Dan itu adalah salah satu mimpiku. Tapi karena ada keterbatasan, untuk sementara saya buka Pop-Up store. Ya, toko kecil-kecilan. Jadi, nanti selama buka 2-3 minggu para pengunjung bisa mampir ke booth kami itu.  Kami juga akan berusaha untuk melakukan presentasi ke department store selama di sana.

Masuk pasar Amerika itu juga mimpi Anda ya?

Iya. Karena saya sangat ingin masuk ke pasar Amerika. Kegagalan di Paris, aku ikhlasin aja. Paris gagal mungkin karena kurang persiapan, terus juga waktunya yang mepet. Dan itu masih perlu banyak belajar. Saya malah merasa lebih cocok di New York, karena muslimnya lebih banyak di New York dibanding Paris. Apalagi saya dapat informasi kalau di Paris ada larangan jilbab. | sumber: dream.co.id

Editor: Nurlis E. Meuko

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Berkaki Besar, Dian Pelangi Sulit Berburu…

Dian Pelangi akan Melenggang ke New…

"Saya Ingin Masuk Pasar Amerika"

HEADLINE

Perkenalkan! Ini Nadine Kaiser, Putri Cantik Menteri Susi

AUTHOR