20 April 2015

Delegasi Peoples Colleges Pattani, Thailand Selatan kunjungi Aceh | Foto: Ist
Delegasi Peoples Colleges Pattani, Thailand Selatan kunjungi Aceh | Foto: Ist
news
Delegasi Peoples Colleges Pattani Belajar Tangani Konflik ke Aceh
Boy Nashruddin Agus
24 June 2014 - 17:16 pm
Ruslan B Yusuf, berharap dengan kunjungan ke Aceh dapat menemukan berbagai masukan untuk menyelesaikan konflik di Thailand

GUBERNUR Aceh Zaini Abdullah menerima kunjungan delegasi Peoples Colleges Pattani, Thailand Selatan, di Meuligoe Aceh, Senin malam, 23 Juni 2014. Kedatangan 20 pemuda Pattani ini untuk belajar pengalaman perdamaian Aceh.

“Mereka sangat tertarik mempelajari keberhasilan Aceh dalam menyelesaikan konflik bersenjata tiga dekade antara pemerintah pusat Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM),” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin.

Kedatangan tamu dari Patani tersebut diterima Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, tokoh perdamaian Aceh Zakaria Saman, Tim Asistensi Gubernur Aceh M. Adli Abdullah MCL serta Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin.

Sementara dari People’s Colleges Pattani hadir antara lain Basaree Maseng, Wan F Cha Wan Ahmad, Ruslan Yusuf, Wan Idriss, Hasan M Tola, Imron Daud Wae Ismael Naesae serta Wan Idriss Wan Ahmad dari Yayasan Nusantara Untuk Pembangunan.

People College adalah organisasi yang melatih aktor perdamaian yang tersebar di seluruh wilayah Pattani. Mereka terdiri dari mahasiswa, jurnalis, pemimpin komunitas, budayawan, organisasi pemuda, organisasi perempuan, dan juga santri sekolah agama.

Pimpinan delegasi, Ruslan B Yusuf, berharap dengan kunjungan ke Aceh dapat menemukan berbagai masukan untuk menyelesaikan konflik di Thailand. Termasuk bagaimana keterlibatan elemen sipil dalam menjaga perdamaian pascakonflik.

“Aceh menjadi model dan pelajaran berharga untuk kami dalam mencari solusi perdamaian di wilayah Pattani,” ujar Ruslan B Yusuf.

Dalam peretamuan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjelaskan panjang lebar  mengenai proses dan tahapan perdamaian di Aceh termasuk pembicaraan damai.

“Hingga membuahkan hasil dalam kesepakatan Agustus 2005 yang disebut Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki,” katanya.

Perjanjian damai Aceh, kata Doto Zaini, ditindaklanjuti dengan sebuah UU yang memberikan kekhususan pemerintahan bagi Aceh, yaitu Undang-Undang Pemerintah Aceh. Dikatakan juga, pembauran antara GAM dengan penduduk Aceh berjalan cepat sehingga perdamaian Aceh berjalan baik.

“Terpenting adalah komitmen teguh dan membangun kepercayaan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Doto Zaini juga menyatakan kesediaannya jika dipercayakan memfasilitasi agar konflik di Thailand Selatan dapat segera diakhiri.

“Kapan saja jika diminta, kami siap memberikan pikiran-pikiran dan meluangkan waktu untuk merajut perdamaian di sana,” kata Gubernur Zaini Abdullah.

Selain dengan Gubernur Aceh, rombongan People College dari Pattani, Thailand Selatan juga menemui beberapa tokoh masyarakat sipil, lembaga kebudayaan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil di Aceh.[]

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Mahasiswa dan Pemuda Aceh Gelar Aksi…

Delegasi Peoples Colleges Pattani Belajar Tangani…

20 Pemuda Pattani Belajar Penanganan Konflik…

Musibah Patani

Damai Setengah Hati

HEADLINE

125.406 Siswa Lulus SNMPTN 2014

AUTHOR