28 March 2015

Ilustrasi Blok Pasee
Ilustrasi Blok Pasee
meukat
PT Arun: Keputusan Pembangunan Kilang BBM di Pemerintah
Irman I. Pangeran
24 June 2014 - 21:25 pm
Aset yang sudah ada perlu dimanfaatkan secara maksimal agar memiliki daya dorong yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.

PT Arun NGL telah menyampaikan situasi lokasi Kilang LNG Arun sangat layak untuk dibangun kilang Bahan Bakar Minyak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Sebagaimana rekan-rekan (wartawan) ketahui, kita sudah sampaikan kepada Presiden SBY. Jadi keputusannya (soal rencana pembangunan Kilang BBM Arun) ada di Pemerintah (Pusat),” ujar Vice President Director (VPD) PT Arun NGL, Delyuzar menjawab ATJEHPOSTcom seusai menyerahkan bantuan komputer untuk 10 sekolah, di Wisma Tamu Arun, Lhokseumawe, Selasa, 24 Juni 2014.

Namun, kata dia, belum ada petunjuk lebih lanjut dari pemerintah tentang hal tersebut. “Soal Kilang BBM, tugas PT Arun sudah maksimal. Ketika kita sampaikan kepada SBY dalam pertemuan di ruangan ini, respon beliau sangat positif,” katanya.

Catatan ATJEHPOSTcom, Presiden SBY telah mendengarkan langsung pemaparan President Director PT Arun, Iqbal Hasan Saleh menyangkut kelayakan lokasi Kilang LNG untuk dibangun Kilang BBM. Pada acara pemaparan di Wisma Tamu Arun, Lhokseumawe, 9 Juli 2013, turut hadir sejumlah petinggi negara, Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Ketua DPRA Hasbi Abdullah.

Sekitar sebulan kemudian, giliran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa yang berkunjung ke PT Arun dan mendengar paparan Iqbal Hasan Saleh.

“Menurut saya, Arun planningnya sudah jelas. Apa yang menjadi pemikiran Pak Iqbal sudah direspon oleh presiden. Dan saya yang bertanggung jawab di bidang ekonomi akan mengawal ini agar betul-betul bisa berjalan dengan baik,” kata Hatta Rajasa kepada para wartawan di Wisma Tamu Arun, Lhokseumawe, 6 Agustus 2013.

Hatta Rajasa menyebut PT Arun tidak boleh menjadi besi tua. Aset yang sudah ada perlu dimanfaatkan secara maksimal agar memiliki daya dorong yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.

“Yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

“Jadi di sini nanti PIM 1 dan PIM 2 tetap kita pertahankan, Arun Receiving Terminal untuk menyuplai pasokan, bukan tidak mungkin dengan adanya Kilang BBM di sini akan tumbuh petrochemical di kompleks ini, karena refinery tidak mungkin berdiri sendiri. Untuk meningkatkan keekonomiannya maka pastilah akan ada industri-industri petrochemical di dalam kompleks ini,” ujarnya.

Itu sebabnya, menurut Hatta Rajasa, sangat layak dan memungkinkan pembangunan Kilang BBM di Arun dilihat dari geopolitik dan geoekonomi.

Beberapa bulan setelah kunjungan SBY dan Hatta Rajasa, PT Pertamina mencopot Iqbal Hasan Saleh dari jabatan President Director PT Arun, dan digantikan dengan Gusti Aziz.

Pencopotan itu terjadi menjelang dimulainya konstruksi proyek Arun LNG Storage & Regasification Terminal. Peletakan batu pertama konstruksi proyek tersebut dilakukan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto bersama Direktur Utama Rekayasa Industri Mochammad Ali Harsono didampingi Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya dan Direktur Utama Perta Arun Gas Teuku Khaidir di Plantsite LNG Arun, Lhokseumawe, November 2013.

Menurut VPD PT Arun, Delyuzar, sampai saat ini sebagian besar aset perusahaan tersebut masih dimanfaatkan dengan baik untuk Regasification, Terminal LNG, dan proyek lainnya.

“Rencana pembangunan Kilang BBM di Arun merupakan salah satu solusi (pasca berakhirnya kontrak penjualan LNG keluar negeri) dengan memanfaatkan aset yang ada, di samping untuk proyek-proyek lainnya yang sedang berjalan,” ujarnya.[]

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

PDPA Mau 'Dibunuh', Bosnya Loncat ke…

4 Maret, Gas Arun Masuk PLTGU…

[Foto]: Ketua Fraksi Partai Aceh Kunjungi…

DPR Aceh: Eksekutif Rayeuk 'Ap, Ban…

Ini Solusi DPR Terkait Saham Aceh…

HEADLINE

Kapaloe! Malaysia Minta Komoditi Aceh, Eksportir: Hana Barang

AUTHOR