27 March 2015

Pencarian pesawat MH370 dengan towed pinger locator | Foto: viva.co.id
Pencarian pesawat MH370 dengan towed pinger locator | Foto: viva.co.id
news
MH370 Mati Lampu Saat Terbang?
viva.co.id
30 June 2014 - 16:00 pm
Pesawat diketahui kehabisan bahan bakar dan tenaga listrik lalu jatuh di Samudera Hindia.

Tim penyidik Australia yang menginvestigasi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, menemukan adanya kerusakan terhadap peralatan di ruang kokpit. Burung besi jenis Boeing 777-200 ER itu mengalami pemadaman listrik secara misterius saat baru saja lepas landas.

Harian Telegraph, Minggu 29 Juni 2014 melansir pendapat para ahli yang meyakini hal tersebut merupakan bagian dari upaya menghindari deteksi radar. Perwakilan Biro Keselatan Transportasi Australia (ATSB), menyebut saat mengudara data unit satelit (SDU) Boeing 777 berupaya untuk mengakses satelit. Proses itu lazim dinamakan di industri penerbangan sebagai "handshake".

Handshake pertama ke satelit Inmarsat terjadi sekitar pukul 02:25 dini hari waktu setempat. Saat itu, tiga menit setelah pesawat terdeteksi di radar militer Malaysia.

Pesawat meminta untuk akses ke satelit, enam jam kemudian. Ini diduga merupakan handshake ketujuh dan terakhir. Lima handshake lainnya dilakukan dari stasiun satelit di darat dan hal tersebut lazim dilakukan.

Setelah itu, pesawat diketahui kehabisan bahan bakar dan tenaga listrik lalu jatuh di Samudera Hindia. Ketika ditanya apakah ketiadaan listrik menjadi penyebab kerusakan mekanik terhadap pesawat, Gleave menyebut hal itu bisa saja.

"Memang ada kerusakan mekanik yang dapat menyebabkan hal itu. Tetapi, Anda tidak mungkin menerbangkan pesawat sejauh ratusan mil dan menghilang begitu saja di Samudera Hindia," ujar Gleave.

Sementara perwakilan Perusahaan Satelit, Inmarsat, Chris McLaughlin, turut meyakini adanya mati listrik di dalam kabin pesawat MH370. Namun, mereka mengaku tidak bisa menjelaskan secara ilmiah.

"Kami tidak dapat menjelaskannya, tidak tahu mengapa. Kami hanya mengetahui itu memang terjadi," ujar McLaughlin.

Perwakilan ATSB seperti dilansir Sydney Morning Herald, mengatakan permintaan untuk mengakses satelit di saat tengah mengudara bukan sesuatu yang biasa dan dapat terjadi karena beberapa alasan.

Saat ini analisa tengah dilakukan untuk menentukan apakah karakteristik dan permintaan untuk mengakses satelit memang betul berhasil dari pemadaman listrik.

Seorang pakar keselamatan penerbangan, David Gleave dari Universitas Loughborough, Inggris mengatakan adanya pemadaman listrik, disebabkan seseorang di dalam ruang kokpit mencoba untuk meminimalisir penggunaan sistem pesawat. Aksi ini, lanjut Gleave, konsisten dengan upaya untuk mematikan komunikasi pesawat dan sistem lainnya agar tidak terdeteksi radar.

"Seseorang bisa saja membuat kekacauan di ruang kokpit yang memicu terjadinya pemadaman listrik. Aksi itu bisa dilakukan sengaja untuk mematikan kedua mesin pesawat untuk beberapa saat. Dengan mengacaukan ruang kokpit, Anda dapat mematikan listrik sementara dan menyalakannya kembali ketika membutuhkan sistem lainnya untuk menerbangkan pesawat," papar Gleave.

Proses pencarian terhadap pesawat tujuan Beijing itu akan kembali dimulai pada Agustus mendatang dan menyisir area seluas 23 ribu mil persegi. Diprediksi proses pencarian bawah laut di fase selanjutnya, akan memakan waktu hingga satu tahun.[] sumber: viva.co.id

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Malaysia Pastikan Pesawat MH370 Alami Kecelakaan

Horor Pesawat Terbang Sepanjang 2014

Delapan Pesawat yang Hilang Misterius Sepanjang…

Ditembak, Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di…

MH370 Mati Lampu Saat Terbang?

HEADLINE

Foto: Kondisi Al-Aqsa Usai Digempur Zionis Israel

AUTHOR