KETUA Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf, meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh terpilih dari Partai Aceh untuk bekerjasama dengan semua partai ketika sudah menjabat nantinya. Hal ini dinilai penting untuk penguatan posisi Aceh di tingkat pusat.
“Bek sabe ta anggap droe teuh sidroe. Ta anggap droe teuh carong sehingga hana peurele gop (Jangan selalu menganggap kita sendiri. Kita anggap kita pintar sehingga tak perlu orang lain),” ujar pria yang akrab disapa Mualem ini dalam sambutannya pada acara penguatan kapasitas politik DPRA terpilih Partai Aceh di Hotel Oasis, Minggu malam, 7 September 2014.
Menurutnya, untuk penguatan Aceh ke depan perlu adanya kerjasama dengan semua lapisan.
Bagi DPR Aceh dari Partai Aceh, kata dia, perlu berkerjasama dengan dewan dari partai lain. “Ini penting untuk masyarakat. Karena inilah Partai Aceh hadir,” ujar Mualem lagi.
Kata Mualem lagi, jumlah DPR Aceh dari Partai Aceh hanya 29 orang. Sedangkan Gerindra 3 orang. Jumlah ini dinilai belum mencapai kuota 50 plus 1 jika merujuk pada jumlah total DPR Aceh yang mencapai 81 orang.
“Oleh karena itu, butuh kerjasama dengan partai-partai lain untuk mencapai tujuan. Nyoe penteng untuk masyarakat Aceh,” kata Mualem.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Tuha Peut Partai Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, juga meminta DPR Aceh terpilih dari Partai Aceh untuk tidak melupakan sejarah perjuangan. Sejarah ini dinilai penting sehingga menjadi acuan bagi DPR Aceh dalam bekerja.
“Hampir 30 tahun kita berjuang melalui senjata, kemudian beralih dengan Partai Aceh. Ini jangan mudah dilupakan,” kata Malik Mahmud.[]
Editor: Murdani Abdullah