Ketua KPK Watch, Yusuf Sahide, mengkritisi aksi demostrasi yang dilakukan oleh sekitar lima ratusan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Yusuf ingin para pelaksana tugas pimpinan KPK diberikan kesempatan untuk menjalankan perannya di lembaga antirasuah itu.
"Janganlah pegawai KPK demo. Apalagi institusi KPK kan bukan lembaga swadaya masyarakat," kata Yusuf saat berdiskusi di Cikini, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2015. Yusuf adalah pelapor Ketua KPK nonaktif Abraham Samad yang dituduh menggelar serangkaian pertemuan politik dengan elit PDI Perjuangan.
Senada dengan Yusuf, bekas penyidik KPK dari Kepolisian, Komisaris Hendy Kurniawan, menilai demonstrasi pegawai KPK tidak tepat. "Mereka ini menganggap pelaksana tugas KPK seolah-olah hantu yang ingin menghancurkan KPK," kata Hendy. "Padahal kan tidak."
Kemarin Selasa, sebanyak lima ratusan pegawai KPK berunjuk rasa di depan gedung Komisi. Mereka menolak sikap pimpinan KPK mengenai pelimpahan pengusutan kasus dugaan rekening gendut Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung. Para pegawai itu terdiri dari penyidik, penyelidik, serta staf KPK.
Unjuk rasa para pegawai KPK ini dimulai sekitar pukul 09.00 pagi. Mereka secara bergantian berorasi. Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrrahman Ruqi dan Wakil Ketua Indriyanto Seno Adji ikut hadir di tengah unjuk rasa. "Pernyataan sikap kami sudah jelas menolak keputusan pimpinan KPK," kata Nanang Syam, pegawai KPK yang jadi orator aksi.
Kepada Ruqi, para pegawai KPK menyampaikan tiga pernyataan sikapnya. Pertama, menolak keputusan pimpinan KPK yang melimpahkan kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan. Kedua, meminta pimpinan KPK mengajukan upaya hukum peninjauan kembali atas putusan praperadilan kasus Budi Gunawan. Serta terakhir, meminta Ruqi menjelaskan strategi pemberantasan korupsi yang diterapkannya. | sumber: tempo.co
Editor: Murdani Abdullah