Perkembangan hijab di Indonesia semakin bervariasi mulai dari tumpuk busana, tabrak motif, permainan warna, hingga kini lebih terlihat simpel dan syar'i. Beberapa wanita muda juga masih suka melakukan variasi gaya dengan cara memanfaatkan busana lama. Salah satu potongan busana yang bisa dimanfaatkan adalah rok mini.
Sebagian hijabers yang juga menjadi selebriti Instagram (selebgram) menerapkan rok mini dan celana panjang untuk tampil unik dan eksentrik. Namun sebagian lainnya memanfaatkan rok mini agar bagian bokong yang besar lebih tertutup. Desainer muda sekaligus ikon hijabers Indonesia, Dian Pelangi, beberapa kali menggunakan rok mini dan celana panjang di Instagram.
Dian ingin menampilkan busana yang lebih feminin walaupun menggunakan celana panjang sehingga terlihat seperti berpotongan peplum. Perpaduan rok dan celana tersebut sebenarnya sudah booming sejak 2011 lalu ketika hijab mulai bervariasi. Seiring berjalannya tahun semakin banyak hijabers yang mencoba bergaya dengan rok pendek tersebut.
Tahun ini, perpaduan celana dan rok pendek masih tetap terlihat dipakai oleh para hijabers yang populer di dunia maya. Mereka memadukan rok mini dengan celana pensil, lurus, hingga legging. Sebenarnya ketika memakai rok mini tidak disarankan memakai legging karena sangat ketat di tubuh. Tren rok dan celana yang diterapkan hijabers kemudian menimbulkan perdebatan.
Sekelompok orang mengatakan kalau tren ini tidak pantas dipakai oleh wanita berjilbab tapi sebagian lainnya menuturkan bahwa gaya perpaduan rok dan celana wajar saja diterapkan hijabers muda agar tampil lebih syar'i ketika menggunakan celana. Lalu apa tanggapan desainer mengenai hal tersebut?
Ketika berbincang dengan Wolipop, desainer busana muslim yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Indonesia (APPMI), Irna Mutiara, mengatakan kalau sudah berjilbab sebaiknya tidak menggunakan rok mini walaupun dipadukan dengan celana panjang. Menurut wanita yang menjadi desainer sejak 1998 itu, rok mini bisa memberikan kesan negatif di pemikiran orang lain.
"Kalau rok mini hindari sajalah karena seolah-olah itu membuat orang berimajinasi. Kalau busana muslim sebaiknya hindari menggunakan pakaian yang seolah-olah seksi. Jadi misalnya rok belahan paha tinggi walaupun pakai celana tapikan seolah-olah terbuka. Itu mengundang, kalaupun celananya warna-warni tapi belahannya itu sudah membuat beberapa orang berimajinasi atau berasumsi lain," jelas Irna kepada Wolipop di kawasan Menteng, Jakarta Selatan.
Irna melanjutkan, walaupun sebenarnya boleh saja diterapkan tapi sebaiknya dihindari karena kurang pantas. Namun ketika Anda tetap ingin mencoba memakai rok mini dan celana panjang untuk berpergian, Irna menyarankan sebaiknya memakai celana yang memiliki sentuhan warna seirama seperti roknya.
Jika ingin mengenakan celana warna-warni, pilihan potongannya harus longgar dan tidak ketat. Sependapat dengan Irna, desainer kondang Deden Siswanto dengan tegas mengatakan kalau sudah berjilbab tidak pantas menggunakan rok pendek.
"Itu tidak terjadi dalam busana muslim. Harusnya nggak terjadi, kenapa memakai rok mini? Kalau sudah berhijab harusnya mengerti akan konsekuensinya, kan kalau pakai rok lalu celana jadi mempertegas bentuk kaki," tandas pria yang menjabat sebagai Ketua Deputi Research and Development APPMI Pusat sejak 2011 lalu itu.
Berbeda pendapat dengan kedua desainer di atas. Desainer busana muslim sekaligus salah satu pendiri HijabersMom Community, Monika Jufry, mengatakan kalau ini merupakan proses belajar. Umumnya padu padan rok dan celana diaplikasikan oleh wanita muda yang masih ingin mengeksplor sesuatu. Alasan para wanita muda yang senang bergaya dengan rok pendek dan celana panjang mungkin berusaha menutupi bagian pinggul atau menyamarkan bentuk bokongnya.
"Balik lagi ke orangnya, aku sih merasanya mungkin namanya masih muda, masih ingin eksplor ini itu, mungkin berarti dia berusaha menutupi pinggul atau menyamarkan bagian intim. Dibanding skinny pants saja berbentuk sekali ya kalau itu kan nggak ter-cover, tapi kalau memadukannya dengan legging sebaiknya jangan karena ketat sekali," ujar pemilik label Sissa itu.
Meskipun demikian, para desainer busana muslim tetap merasa senang dengan hadirnya keragaman hijabers Indonesia. Dengan hadirnya para hijabers muda yang senang mengeksplor gaya sesuai karakternya masing-masing, perkembangan hijab di Tanah Air semakin meningkat. Irna pun mengakui kalau hijabers mudalah yang membuat busana muslim di Indonesia semakin dikenal dunia.
"Mereka muda, mempunyai terikatan satu sama lain yang cukup kuat, mereka itulah yang sebenarnya mendorong busana muslim indonesia lebih dikenal. Sekarang penyebarananya cukup luas dan melihat hijabers ini masih banyak kekurangan itu tapi sudah positif walaupun cara atau gaya berpakaian mereka masih seusia mereka, insya Allah mereka akan berubah dengan sendirinya," tambahnya di akhir perbincangan. | sumber : detik
Editor: Ihan Nurdin