ALIANSI Sarjana Pendidikan Aceh (ASPA) melaksanakan seminar pendidikan dan kongres yang ke III di Aula Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Melaboh, Senin 3 Februari 2014.
Acara yang bertemakan “Rivatalisasi Peran Sarjana Pendidikan Dalam Membangun Kapasitas Kepemimpinan Berbasis Karakter Menuju Aceh Damai Dan Bermartabat,” ini dibuka oleh Bupati Aceh Barat yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan dan SDM, Drs. Syamsul Nahar.
Budi Azhari, M.Pd, selaku Ketua ASPA mengatakan saat ini perhatian pemerintah untuk membenahi pendidikan semakin hari semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari komitmen pemerintah dalam pemerataan akses, mutu dan juga kesejahteraan tenaga pendidik.
Tidak hanya itu, pergeseran pandangan di masyarakat dalam melihat profesi guru semakin hari semakin baik. Hal ini tidak terlepas dari adanya perbaikan tingkat kesejahteraan guru melalui dana sertifikasi guru dan dosen.
“Sekarang minat masyarakat untuka menyekolahkan anaknya menjadi sarjana pendidikan semakin hari semakin banyak, dan sarjana pendidikan bukan lagi pilihan alternatif dikala alumni SMA/MA melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi,” kata Budi Azhari.
“Dengan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan guru melalui dana sertifikasi guru dan dosen, kita harapkan kinerja guru dan dosen dalam memperbaiki mutu pendidikan harus meningkat, sehingga mutu pendidikan kita kedepan harus jauh lebih baik,” ujar dia lagi.
Sarjana pendidikan Aceh, kata Budi, tidak boleh puas dengan gelar S1 yang telah diperolehnya. Ini karena tuntutan pendidikan semakin hari semakin berat, sehingga diperlukan sarjana-sarjana yang profesional dan berkompeten.
Dalam seminar tersebut, ASPA menghadirkan beberapa pembicara, seperti Dr. Ikshan, M.Pd, dosen pascasarjana Unsyiah, Drs. Syarbeni, M.Si, Kepala PPMG Wilayah VII Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Zulkarnaen, Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Barat, dan Drs. Musdiani, M.Pd, Ketua STKIP Bina Bangsa Meulaboh.
“Dengan adanya seminar pendidikan dan kongres ini, ASPA mengajak seluruh para sarjana pendidikan yang ada di Aceh untuk terus meningkatkan profesiaonalisme dan kopetensi diri sehingga dapat mempercepat kemajuan pendidikan khususnya di Aceh,” kata Budi.
Editor: