ACEK, salah seorang penumpang mobil tank rakitan Partai Aceh (PA) sempat melihat seseorang berdiri di depan dapur pembuatan batu bata, saat penembakan terhadap konvoi Partai Aceh terjadi, Jumat, 21 Maret 2014. Lokasi tersebut berada di pinggiran jalan Medan-Banda Aceh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Kepada ATJEHPOST.com, Acek, 28 tahun, satgas PA Sagoe Pang Nanggroe Lhoksukon mengatakan orang tersebut menunjuk ke arah mobil tank, sebelum akhirnya terdengar satu kali tembakan.
“Saat itu saya berdiri di atas tank sambil memegang senjata buatan dari bambu yang bertengger di atas tank. Saat suara letusan senjata terdengar, saya tidak tahu bahwa yang terkena tembakan adalah Syuib yang duduk di bagian depan sisi kiri sopir,” ujar Acek.
Keterangan lainnya disampaikan Zulfikar, 35 tahun, warga Desa Trieng, Lhoksukon yang membawa mobil tank rakitan tersebut. Menurutnya saat kejadian pandangannya terbatas. Sebagai sopir, kata dia, pandangan terfokus ke depan karena suasana jalanan yang macet.
Saat itu ia meminta Syuib melongok ke luar jendela mobil bagian kiri untuk melihat jarak mobil agar tidak menyenggol sepeda motor yang mengambil jalur kiri.
“Tiba-tiba Syuib bilang 'ka ie timbak', kemudian ia kembali mengulang, 'loen ka ie timbak, cukup saket bang'. Saya pun langsung menghubungi rekan di mobil lain yang berjalan beriringan. Kemudian Syuib dievakuasi ke mobil double cabin dan dibawa ke Arun Hospital,” kata Zulfikar.
Seperti diketahui, salah satu kader Partai Aceh, Ahmad Syuib, ditembak sepulang kampanye di Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Saat ditembak, Syuib sedang duduk di samping kiri bagian luar mobil hias menyerupai tank Partai Aceh (PA) milik Komite Peralihan Aceh (KPA) D4 Pase, Sagoe Pang Nanggroe yang bermarkas di Desa Alue Buket, Kecamatan Lhoksukon.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus