Reem Al Marzouqui, mahasiswi teknik arsitektur di Uni Emirat Arab University terharu saat melihat film dokumenter pilot perempuan AS yang cacat lengannya.

Pada film itu, sang pilot mengaku lebih mudah menerbangkan pesawat dibanding mengendarai mobil.

Tersentuh hatinya usai melihat film itu. Reem lalu berfikir keras mewujudkan mobil bagi kaum difabel. Ia ingin sang pilot yang berada pada film itu bisa menikmati mengendarai mobil, meski dengan keadaan tubuh tak sempurna.

Reem butuh waktu sekitar 3 bulan mempelajari konsep mobil khusus itu melalui internet. "Tentu saja saya harus mengetahui item apa saja yang dimodifikasi untuk membantu orang dengan kebutuhan khusus," ujar dia.

Saat hasil karya itu diajukan ke profesornya, sang profesor tidak mengerti mengapa Reem membuatnya. Sebab, tidak ada tugas membuat kendaraan yang dimaksud.

Namun, sang pembimbing merasa Reem telah menghasilkan sesuatu yang indah dan berguna. Melihat respon si pembimbing, ia makin termotivasi menjadikan kendaraan modifikasinya itu bisa segera tersedia secara luas, bagi orang yang membutuhkan.

Cari Investor

Reem kini tengah berpartisipasi pada ajang inovasi yang diselenggarakan Komite Pengembangan Teknologi setempat, Innovator 2014.

Mahasiswi cantik ini berharap datangnya investor yang bisa menyediakan kendaraan ini secara luas.

"Saya telah mengembangkan prototipe dan akan senang jika ada orang yang bisa menunjukkan bagaimana saya bisa mengembangkan ini, sampai akhirnya dipasarkan," katanya.

Mahasiswi berusia 23 tahun itu memodifikasikan kendaraan, di mana roda kemudi dapat dioperasikan dengan kaki. Hal ini memanfaatkan pompa tekanan udara yang ditempatkan pada mekanisme hidrolik, umumnya digunakan mobil.

"Kemudi lebih menghadapi gesekan permukaan, tapi ini lebih mudah untuk mengendalikan kaki pengguna. Prototipe ini dapat melaju dengan kecepatan hingga 120 Km per jam," jelas mahasiswi tingkat akhir itu.[] sumber: dream.co.id/gulfnews