PENYERANG Persiraja, Akly Fairuz, mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat pagi, 16 Mei 2014. Ia sempat dirawat di rumah sakit Zainoel Abidin setelah sebuah insiden saat melawan PSAP Sigli di Stadion Lampineung Banda Aceh, 10 Mei lalu (Lihat: Insiden Sebelum Akli Fairuz Meninggal Dunia).
Mantan Manajer Persiraja yang kini menjabat Ketua PSSI Aceh, Adly Tjalok, menilai meskipun umur manusia di tangan Tuhan, namun tidak tanggapnya pengurus Persiraja turut berkontribusi atas kepergian Akly.
Akli Fairuz (berdiri paling kanan) bersama timnya (Facebook)
"Saya sangat kesal dengan Persiraja itu. Caranya seperti itu, penanganannya terlambat. Padahal sudah terlihat almarhum tidak bisa bermain lagi di sudut lapangan," kata Adly.
Akly bersama sahabat (Facebook)
Usai insiden itu, Akly memang tidak langsung diboyong ke rumah sakit. Ia baru dibawa ke RSUZA pukul 23.00 WIB.
"Hal ini yang buat saya kesal. Bukan karena Akli nya meninggal karena umur sama Allah, tapi cara penanganan Persiraja ini yang tidak profesional. Pengurusnya kok terkesan berharap uang masuk semata tapi tidak memerhatikan kondisi pemain," tambah Adly. (Baca: Akli Meninggal, Ketua PSSI Aceh Nilai Pengurus Persiraja Lalai)
Menurut Adly, Akly adalah sosok yang santun dan pendiam. Saat Adly menjadi manajer Persiraja, Akly sering duduk di bangku pemain cadangan. "Dia memiliki kepribadian luar biasa, sangat santun orangnya," kata Adly (Selengkapnya: Sosok Akli 'Gaston Geutanyoe' di Mata Adly Tjalok).
Meninggalnya Akly membuat sepakbola Aceh berduka. Di jejaring sosial semisal Facebook dan Twitter, ucapan duka terus mengalir, termasuk di wall Facebook Akly.(Lihat: Meninggal, Facebook Akli Dibanjiri Belasungkawa)
Dirawat di rumah sakit hingga ajal menjemput pada Jumat pagi, 16 Mei 2014 (Twitter)
Tak hanya Aceh yang menangisi kepergiannya. Dari Jakarta, PSSI Indonesia dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga menyampaikan bela sungkawa lewat akun Twitter masing-masing (Lihat: Akli Fairuz Meninggal, PSSI dan Asosiasi Pesepakbola Sampaikan Duka Lewat Twitter)
Selamat jalan Akly, Aceh akan mengenangmu dengan segala kelebihan dan kekurangan.[]
Editor: Yuswardi A. Suud