Hujan meteor merupakan fenomena astronomi berupa sejumlah meteor yang terlihat bersinar pada malam hari. Fenomena ini terjadi karena adanya serpihan meteorid (benda luar angkasa) yang masuk ke atmosfir bumi dengan kecepatan tinggi.
Pada minggu ketiga di bulan Mei ini, penduduk bumi kembali disuguhi fenomena alam tersebut yaitu terjadinya hujan meteor Cameloparladid. Hujan meteor ini bisa disaksikan sejak hari ini hingga besok , Sabtu 24 Mei 2014. Sayangnya, di Indonesia fenomena alam ini tidak dapat disaksikan karena saat hujan meteor ini turun wilayah Indonesia masih siang. (Baca: Guyur Bumi, Camelopardalids Hujan Meteor Langka Sejagat)
Cameloparladid merupakan hujan meteor yang keempat kalinya mengguyur bumi selama 2014 ini. Hujan meteor pertama pada 2014 terjadi pada 4 Januari lalu yaitu hujan meteor Quadrantid yang terjadi menjelang fajar. Hujan meteor ini turun sebanyak 50 kali setiap jamnya menjelang fajar. Orang-orang di timur Asia mendapat kesempatan untuk menyaksikan turunnya hujan meteor ini saat itu.
Selanjutnya pada April yaitu hujan meteor Lyrid yang berlangsung sekitar 16-25 April. Hujan meteor ini cenderung lebih terang dan sering meninggalkan jejak seperti kabut atau asap. Intensitasnya sangat rendah hanya 10-20 meteor per jam. Meteor ini muncul di dekat bintang terang Vega di rasi bintang Lyra, yang terbit di Timur Laut.
Hujan meteor Lyrid merupakan yang “paling lama” dibanding hujan meteor lainnya sejak diidentifikasi 2.600 tahun lalu. Hujan meteor ini diketahui pernah berlangsung 11 meteor per jam. Para pengamat mencatat hujan ini terjadi pada 687 SM, 1922, 1945 dan 1982. (Baca: Meteor Hujani Bumi Malam Ini)
Terakhir hujan meteor Eta Aquarid yang terjadi pada minggu pertama bulan Mei 2014. Hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet Halley itu jatuh dengan kecepatan 68 kilometer per detik dan bisa disaksikan tanpa alat. Komet Halley yang melintasi bumi setiap 76 tahun sekali terakhir muncul 1986. Hujan meteor Orionid yang biasanya muncul setiap Oktober juga berasal dari sisa ekor komet Halley.
Selama 2014 diperkirakan ada 11 hujan meteor yang terjadi hingga akhir tahun nanti. Itu artinya masih banyak kesempatan untuk melihat fenomena alam itu. Tak ada salahnya mempersiapkan kalender astronomi sejak sekarang. | Dari Berbagai Sumber
Editor: Ihan Nurdin