JURNALIS berkebangsaan Amerika Serikat Allan Nairn menghembuskan isu negatif yang menyudutkan calon presiden Prabowo Subianto. Isu bombastis yang dinyanyikan Nairn membetot publik ke dalam pro kontra. Bagaimana tanggapan Prabowo sendiri terhadap "serangan" itu?
Prabowo mengawali tanggapannya dengan pertanyaan retoris, kenapa ada yang lebih mempercayai orang asing dibanding bangsa sendiri.
"Kenapa sih kamu, kalau satu orang asing bicara, kok kamu ribut sih? Satu orang kulit putih kita harus ribut. Kita ini 240 juta orang, tenang saja," katanya di Banjaran, Kabupaten Bansung, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2014.
Prabowo tak mengomentari sejumlah isu negatif yang dituduhkan kepadanya. Dia justru mengembalikan kepada masyarakat apakah percaya atau tidak dengan nyanyian Nairn.
"Tanya rakyatmulah, jangan tanya orang asing," ujarnya.
Dalam blog pribadinya di www.allannairn.com, Allan bercerita dia pernah bertemu dan berbincang dengan Prabowo, sebanyak dua kali di kurun waktu Juni dan Juli 2001. Lokasinya adalah markas perusahaan Prabowo di Indonesia.
Prabowo berbicara banyak hal dan topik, termasuk Prabowo soal fasisme, demokrasi, kebijakan pembunuhan massal oleh tentara, dan hubungan dekatnya yang panjang dengan Pentagon dan Intelijen AS.
Allan mengatakan saat pertemuan itu, Gus Dur masih menjabat sebagai presiden. Dan tiga minggu setelah pertemuan keduanya dengan Prabowo, Gus Dur dilengserkan.
Allan, yang pernah memenangkan pernghargaan Robert F. Kennedy Memorial First Prize for International Radio untuk reportasenya di Timor Timur itu, mengaku masih mengingat apa yang disampaikan Prabowo, lalu dituliskan dalam blognya baru-baru ini.[] sumber: viva.co.id
Editor: Yuswardi A. Suud