BERDASARKAN perhitungan para ilmuan, sejak senja hingga malam ini, Rabu, 8 Oktober 2014, terjadi gerhana bulan merah darah atau disebut dengan Blood Moon.
Sepanjang 2014, ini adalah untuk kedua kalinya bulan berwarna merah. Sebelumnya, itu terjadi di bulan April.
Di masa lalu, bahkan juga ada yang masih meyakininya hingga kini, perubahan warna bulan itu sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis.
Berikut adalah 5 mitos yang diyakini sebagai penyebab munculnya bulan merah darah seperti dikutip ATJEHPOSTco dari merdeka.com.
1.Yesus turun ke bumi
Sejak 2000 tahun lalu, orang-orang Kristen ortodok percaya bahwa kemunculan bulan merah adalah pertanda Yesus turun ke bumi. Mereka mendasarkan keyakinannya pada kitab Injil.
2. Pembersihan hati, jiwa dan energi oleh Ibu bulan
Soal ini diyakini oleh penduduk asli Amerika. Menurut keyakinan mereka, bulan merah adalah pertanda ibu bulan sedang menampakkan wujudnya. Tujuannya, untuk memberikan penerangan, dan membersihkan energi, jiwa, emosional dan spiritual manusia, khususnya para wanita penghuni bumi.
3. Tanda dari Tuhan
Di masa lalu, bahkan sejak masa Mesir kuno, para penganut agama langit meyakini bahwa bulan merah adalah pertanda dari Tuhan.
4.Jaguar akan memakan bulan
Yang ini adalah keyakinan bangsa Inca kuno. Menurut keyakinan mereka, ketika bulan berwarna merah, itu adalah saatnya jaguar memakan bulan. Lalu, setelah melahap bulan, jaguar itu diyakini akan turun ke bumi untuk memangsa manusia. Untuk mengantisipasi turunnya jaguar ke bumi, bangsa Inca akan membuat kegaduhan seperti berteriak-teriak dan menabuh sesuatu yang bisa bikin keributan. Tujuannya, tentu saja agar jaguar takut dan tidak jadi memangsa mereka.
5.Bulan sedang sakit dan berdarah
Ini adalah kepercayaan suku Hupa, penduduk asli Amerika di utara California. Mereka yakin, bulan merah adalah pertanda bulan sedang sakit karena diserang oleh hewan peliharaannya sendiri.
Orang-orang Hupa percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan seperti ular dan singa. Namun ketika bulan terlambat atau tidak memberi mereka makan, maka hewan-hewan itu akan menyerang bulan dan mengakibatkannya berdarah. Setelah berdarah, maka istri-istrinya menyembuhkan bulan dan juga menjaganya dari serangan hewan peliharaan serta memulihkan kesehatannya.
Begitulah kepercayaan di masa lalu. Kini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, gerhana bulan darah terjadi seperti gerhana bulan pada umumnya. Hanya saja, posisi bulan membuatnya tampak merah karena panjang gelombang cahaya merah lebih terlihat. Karena itulah, bulan seolah berwarna merah seperti darah. []
Editor: Yuswardi A. Suud