Identitas pria yang Senin (3/11) lalu menembak dua penjaga beko milik sebuah perusahaan perkebunan sawit di Juli, Bireuen, akhirnya terkuak. Pria yang hingga kemarin masih terbaring kritis di Rumah Sakit dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh itu ternyata salah seorang anggota geng (kelompok) yang menyandera warga di Aceh Besar dan melakukan berbagai tindak kriminal di Pidie.
Kapolres Bireuen, AKBP Ali Kadhafi SIK kepada Serambi, Rabu (5/11) mengatakan, setelah dilakukan koordinasi dengan sejumlah polres, termasuk Polres Aceh Besar dan Pidie, akhirnya dipastikan bahwa pria yang terkena parang setelah berkelahi dengan dua penjaga malam di areal PT Syaukat Sejahtera itu adalah kelompok yang pernah beraksi di Aceh Besar. Ia pernah dikabarkan menyandera warga, lalu melarikan diri, dan menghilang dari wilayah Aceh Besar saat diburu aparat keamanan.
Kelompok tersebut beranggotakan lebih dari empat orang. Mereka juga teridentifikasi melakukan berbagai aksi kriminal lainnya di Aceh Besar dan Pidie. Kapolres menduga, setelah dikejar aparat mereka melarikan diri dari Aceh Besar, berlindung di hutan, dan akhirnya sampai di Bireuen.
Dalam pelarian itu kemungkinan mereka lapar atau ingin melakukan tindakan kriminal. Misalnya, hendak merampas sepeda motor atau bahkan membakar alat berat jika sepeda motor yang ia minta tidak diberikan penjaga beko.
Hingga kemarin sore, kondisi pria itu masih kritis di RSUZA Banda Aceh. Polisi sedang berusaha mencari darah agar kondisinya stabil. “Sudah beberapa kantong darah dipasok tapi belum cukup juga karena kondisinya sangat parah terkena sabetan parang di kepala,” kata Kapolres Ali Kadhafi.
Kapolres menduga, ada beberapa anggota lainnya yang masih bersembunyi di kawasan hutan Bireuen. Dugaan itu menguat karena didapati sebuah ruas jalan setapak yang bisa dilalui sepeda motor.
“Saya lihat sendiri ada jalan tikus di kawasan hutan yang bisa dilewati kendaraan. Tampaknya, dari Aceh Besar mereka bergerak ke Bireuen melalui hutan,” katanya.
Informasi yang diperoleh setelah berkoordinasi dengan sejumlah polres, kata AKBP Ali Kadhafi, ternyata kelompok itu tersangkut kasus pemerkosaan, curanmor, dan mereka adalah tahanan dari LP Pidie yang melarikan diri beberapa waktu lalu.
Selain itu, didapat keterangan bahwa kelompok tersebut memiliki senjata api jenis Scoorpion dan jenis lainnya. Disebutkan juga, tim lapangan dari Polres Bireuen sampai kemarin siang masih mencari anggota kelompok tersebut yang diperkirakan masih berada di hutan kawasan Juli ataupun Peudada, Bireuen.
Kapolres mengharapkan dukungan masyarakat, apabila melihat orang yang mencurigakan di sekitarnya, apalagi di pinggiran hutan, segera lapor ke Polres Bireuen atau polsek terdekat untuk segera ditindaklanjuti.
Sebagaimana diberitakan Selasa (4/11) lalu, seorang pria tanpa identitas menembak dua penjaga alat berat milik Syaukat Sejahtera, perusahaan perkebunan sawit, di sebelah barat Km 29 lintas Bireuen-Takengon, kawasan Desa Suka Tani, Juli, sekitar pukul 05.00 WIB, Senin (3/1).
Aksi pelaku mendapat perlawanan dari dua penjaga alat berat setelah mengetahui pelaku ternyata menembak dengan senjata airsoft gun. Dalam pertarungan dua lawan satu, pria bersenjata airsoft gun itu mengalami luka kritis setelah diparang lawannya, sehingga harus dilarikan ke UGD RSUD Bireuen. Dari Bireuen pria itu akhirnya dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.[] sumber: serambi indonesia
Editor: Boy Nashruddin Agus