KEBIJAKAN Bupati Nagan Raya, Teuku Zulkarnaini, yang menempatkan keluarga sebagai pimpinan SKPK di daerah tersebut dinilai telah membentuk sebuah birokrasi pemerintah yang kurang beretika dan rentan penyelewengan.
Hal itu disampaikan Koordinator Masyarakat Transparansi (MaTA) Aceh, Alfian kepada Atjehpost.Co, Jumat, 14 November 2014.
“Ini kurang etika dan rentan penyelewengan,” katanya.
Menurut Alfian, penempatan kepala SKPK sedarah di Nagan Raya, dinilainya sebagai upaya bupati membentuk sebuah dinasti di daerah yang berakibat rawannya terjadi tindakan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Untuk itu Alfian meminta elemen sipil di Nagan Raya agar eksis memantau pemerintahan setempat.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Nagan Raya Teuku Zulkarnaini--akrab disapa Ampon Bang--dituding memilih dan mengangkat adik kandung dan kerabat dekat sebagai kepala Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten (SKPK) setempat.
"Hampir semua kepala dinas di Nagan, adik dan kerabat dekat bupati," kata Ketua Partai Aceh (PA) Wilayah Nagan Raya, Teuku Raja Mulia kepada ATJEHPOST.co, Minggu, 9 November 2014.
Menurut Raja Mulia, saudara kandung Bupati Nagan Raya seperti Kepala Dinas Kelautan (DKP) Teuku Jamalul Alamuddin, Kepala Dinas Pendidikan (PK) Cut Intan Mala dan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Teuku Raja Keumangan.
"Asisten bupati dan Kadis lain juga masih kerabat dekat Beliau," ujarnya.[]
Editor: Murdani Abdullah