Berat batu giok yang tengah menghebohkan Aceh saat ini sekitar 20 ton. Para pencinta batu akik di sana memperkirakan harga batu itu paling murah Rp 200 miliar.
Sekretaris Komunitas Pecinta Batu Alam (KPBA) Aceh Hendro Saky mengatakan, jika dihitung secara kasar, angka Rp 200 miliar dianggap sebagai harga yang pas untuk batu yang diperkirakan mempunyai kandungan jenis idocrase super itu.
Harga batu yang memiliki kandungan itu sangat tinggi. "Anggaplah dari 20 ton itu hanya 2 ton saja yang super," katanya seperti dilansir msn.com, Rabu, 18 Februari 2015.
Harga batu akik yang mengandung idocrase super di pasaran batu mulia adalah Rp 100 juta per kilogram. Satu kilogram batu itu bisa menghasilkan 10-12 mata cincin. Artinya, harga 2 ton batu itu adalah Rp 200 miliar. "Itu belum lain-lain, jenis solar dan neon yang harganya di bawah itu," kata Hendro.
Pada 2 Februari 2015, batu giok 20 ton ditemukan seorang warga Desa Pante Ara bernama Usman di hutan lindung yang berjarak sekitar 10 kilometer dari permukiman. Yaitu di kawasan hutan lindung Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya.
Kabar penemuan itu kemudian beredar dari mulut ke mulut. Penduduk desa sekitar mulai berdatangan dan saling mengklaim kepemilikan batu itu. Perebutan itu nyaris berujung adu fisik.
Namun karena ada aturan yang melarang penambangan giok untuk sementara waktu dari pemerintah setempat, batu tersebut tak bisa diolah Usman. Polisi akhirnya turun tangan. Batu itu masih berada di lokasi penemuan dalam penjagaan aparat kepolisian. | sumber : msn
Editor: Ihan Nurdin