KETUA Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe, Muhammad Isa menilai pengambilalihan tiga turbin gas PT Arun oleh Pemerintah Pusat disebabkan kebodohan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Padahal ketiga turbin Arun ini sangat bermanfaat dan menguntungkan untuk menambah daya listik di Aceh.
"Ini jelas sangat merugikan daerah," ujarnya kepada ATJEHPOST.co, Jumat, 5 Desember 2014.
Ia menilai sikap Pemerintah Pusat yang mengambil alih tiga turbin tersebut adalah hal yang bisa dimaklumi. Apalagi Pemerintah Aceh telah menelantarkan aset tersebut sejak 2009 lalu. Menurutnya keberadaan tiga turbin Arun yang dihibahkan Pusat untuk dikelola Pemerintah Aceh seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Di sisi lain, menurut Muhammad Isa, Pemerintah Aceh bisa saja bekerjasama dengan PLN untuk pemberdayaan ketiga turbin gas Arun tersebut. Terlebih saat ini Aceh masih banyak kekurangan sumber daya listrik.
"Ini menjadi tanda tanya besar kenapa Pemerintah Aceh mengabaikan begitu saja, bahkan tidak dipergunakan sama sekali dengan maksimal. Memang tanda-tanda untuk menyesejahteraan rakyat itu kurang. Ini sangat jelas tampaknya Pemerintah Aceh tidak mampu dalam mengelola
suatu aset daerah dengan maksimal, maka efek rendahnya itu terhadap pembangunan," katanya.
Ia menduga pemanfaatan ketiga turbin tersebut sengaja diabaikan karena tidak menguntungkan pribadi Gubernur Zaini. "Bila memang Pemerintah Aceh tidak bisa memanfaatkan dengan baik, maka hibah saja kepada pihak lain yang memang mampu untuk mengelolanya. Kalau terlantar seperti ini, yang ada menjadi kerugian daerah," katanya.[]
Baca juga:
Editor: Boy Nashruddin Agus