PULUHAN warga eks Blang Lancang dan Rancong memperingati hari HAM dengan aksi teatrikal kuburan massal.
Dimana dalam aksi ini, kaum ibu-ibu mengenakan mukena putih serta membawa keranda yang ditutupi kain putih. Peserta aksi juga membuat 26 makam dari pasir.
Aksi ini sebagai simbol penggusuran kuburan di daerah itu guna didirikannya PT Arun pada puluhan tahun lalu.
Aksi ini digelar di Posko Simpang Len, Desa Padang Sakti, Muara Satu, Lhokseumawe, Selasa 16 Desember 2014, pukul 16.30 WIB.
Ketua Ikatan Keluarga Blang Lancang (IKBAL) Jufri Saputra, mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap Arun.
"Ini kita rasa menyangkut dengan HAM juga. Coba bayangkan hingga saat ini kita atau warga tidak tahu kemana untuk berziarah kepada almarhum, karena kuburan pun telah digusur," katanya.
Pada saat itu, katanya lagi, warga mengorbankan hartanya untuk kepentingan negara, termasuk membongkar makam.
“Tentunya kami sangat kecewa. Karena kenyataaannya kini rakyat yang ditindas," kata Jufri Saputra.
Jufri berharap Komnas HAM juga ikut turun untuk membantu masyarakat tergusur eks Blang Lancang dan Rancong. "Menyangkut hal ini juga seperti hak-hak sosial, ekonomi dan HAM yang terjadi terhadap rakyat itu sendiri," ujarnya.[]
Editor: Murdani Abdullah