BERKAT keberanian dan toleransi yang ditunjukkannya, seorang imam di Bern mendapat penghargaan dari surat kabar SonntagsZeitung sebagai Swiss of the Year.
Imam Mustafa Memeti mendapat penghargaan, karena dinilai mampu mendorong muslim untuk berintegrasi dan menciptakan toleransi di dalam masyarakat Swiss.
"Berita soal terorisme dan kekerasan telah menjadi tantangan bagi kami," kata Imam Mustafa dalam sebuah interview dengan SonntagsZeitung.
Ditambahkan Imam Mustafa, dalam beberapa salat Jumat, ia selalu menekankan bahwa muslim tidak punya pilihan lain kecuali harus bersikap terbuka terhadap masyarakat Swiss.
"Kita tidak bisa selalu berada dalam lingkungan sendiri. Kita tidak bisa mendirikan masyarakat yang terpisah dari yang lain."
Selama beberapa tahun terakhir, Islam dan muslim menjadi pusat perdebatan di negara-negara Barat terkait dengan karakter yang dibawanya.
Menurut SonntagsZeitung, Imam Muslim yang menjadi imam di Asosiasi Muslim Bern dan sebagai Presiden Asosiasi Islam Albania-Swiss, adalah seorang pendukung vokal toleransi beragama dan integrasi Muslim di Swiss.
Lahir di Albania, imam asli Serbia ini pindah ke Swiss pada 1991. Kemudian, ia menjadi warga negara Swiss pada 2005. Imam Mustafa mengatakan bahwa banyak Muslim di Swiss takut kehilangan identitas mereka.
"Hari ini saya menunjukkan kepada para pemuda bahwa mereka bisa menjadi seorang imam dan seorang warga negara Swiss. Anda dapat mengintegrasikan diri tanpa kehilangan identitas atau agama Anda," katanya.
Menurut CIA Factbook, Swiss adalah rumah bagi sekitar 400 ribu muslim yang merupakan 5 persen dari hampir 8 juta penduduk negara tersebut. | sumber: dream.co.id
Editor: Nurlis E. Meuko