KOMITE Peralihan Aceh (KPA) wilayah Aceh Singkil menyambut positif atas rekonsiliasi yang kembali dibangun antara Muzakir Manaf dengan Irwandi Yusuf.
"Kami sangat mengapresiasi kebijakan Mualem yang mau merangkul kembali tokoh-tokoh Aceh yang se-ide se-kata dalam membangun Aceh ke depan menjadi lebih bermartabat," ujar Ketua KPA wilayah Aceh Singkil, Sarbaini bin Johan alias Agam kepada ATJEHPOST.co, Sabtu, 24 Januari 2015.
Sarbaini berharap, pertemuan antara kedua tokoh ini juga mampu mengubah stabilitas politik yang terus bersinergis dalam membangun Aceh. Menurutnya, dengan bersatunya kedua tokoh ini juga bisa menginspirasi semua tokoh-tokoh lainnya, khususnya eks kombatan GAM untuk kembali bersatu di bawah satu komando dalam membangun Aceh.
"Sekarang ini tidak ada lagi istilah pengkhianat ataupun lawan, asalkan demi membangun Aceh kami sepenuhya mendukung. Kami atas nama seluruh KPA wilayah Aceh Singkil sepenuhnya mendukung kebijakan Mualem selaku panglima tertinggi. Harapan kita dengan kembalinya kedua tokoh mampu membawa perubahan Aceh menuju lebih baik ke depan dan jangan ada perpecahan lagi," ujarnya.
Seperti diketahui publik, Mualem telah dua kali bertemu dengan Irwandi Yusuf. Sebelumnya, hubungan dua sahabat lama itu sempat renggang ketika Pilkada 2012. Irwandi yang kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh terlibat persaingan dengan Mualem yang berpasangan dengan Zaini Abdullah
Dalam sebuah wawancara dengan ATJEHPOST.CO dua pekan lalu, Irwandi mengatakan telah melupakan persaingan dalam Pilkada lalu. Ia juga menegaskan tidak punya dendam pribadi terhadap Mualem.
Gayung bersambut. Mualem pun mengatakan tidak punya dendam terhadap Irwandi.
Ketika pertemuan itu terjadi, Kepada ATJEHPOST.CO tadi malam Mualem mengatakan pertemuan itu untuk menggalang persatuan dan kesatuan di Aceh.
“Mari kita sama-sama membangun Aceh, kita utamakan kepentingan Aceh,” kata Mualem melalui telepon selular, Kamis dini hari 22 Januari 2015.
Mualem yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh ini juga mengimbau agar seluruh komponen masyarakat Aceh bersatu.
“Teman-teman seperjuangan semua, saya ingin semuanya kembali bergandengan tangan. Sebetulnya kita sehati dalam sebuah cita-cita untuk membangun Aceh yang sejahtera dan bermartabat,” kata Mualem. “Kita utamakan kepentingan rakyat Aceh di atas semua kepentingan. Agar semua bisa terwujud, satu kata kita harus kompak, dan bersatu, juga untuk tujuan yang sama yaitu membangun Aceh yang sejahtera dan bermartabat,” kata Mualem lagi.
“Malam ini saya bertemu kembali dengan sahabat lama saya, bang Wandi (Irwandi). Kami bernostalgia tentang cerita masa lalu, tentang cita-cita kita untuk membangun Aceh,” tambah Mualem, Kamis dinihari, 22 Januari 2015 lalu.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus