Tagar CoinForAustralia di jejaring sosial Twitter ternyata memicu reaksi keras dari warga Australia. Beberapa dari mereka menganggap tagar yang mengejek Perdana Menteri Australia Tony Abbott itu terlalu berlebihan bahkan menyakitkan.
"Perdana Menteri kami mungkin memang bodoh, tetapi kampanye #CoinForAustralia sama saja dengan menghina seluruh warga Australia yang ikut menyumbang," ujar akun @cjozboy, Ahad, 22 Februari 2015.
#CoinForAustralia muncul 18 Februari lalu dari warga Aceh seusai Tony Abbot menyinggung bantuan pascatsunami dalam kritiknya tentang rencana eksekusi mati warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Abbott berkata, Indonesia harus menghentikan eksekusi mati warga Australia mengingat Australia sudah berjasa saat tsunami.
Dengan cepat tagar itu berubah menjadi kampanye berskala besar. Beberapa warga menyumbang koin sebagai balas jasa atas sumbangan Australia. Bahkan, hari ini sejumlah warga Jakarta mengumpulkan koin untuk Australia di Bundaran Hotel Indonesia.
Selain cuit pedas dari @cjozboy, ada juga cuit serupa dari akun @kimmothach. "Nah, kami menginginkan kembali uang miliaran kami bukan koin. Kalian harus belajar yang namanya bersyukur," ujarnya.
Di antara sejumlah warga Australia yang mengkritik #CoinForAustralia, ada juga yang mendukung kampanye tersebut. "Dear Indonesia, Abbot membuatku malu sebagai warga Australia. Yah, kami terjebak dengannya," ujar akun @Jo_Soucek. | sumber: tempo.co
Editor: Murdani Abdullah