HASBI, 45, warga Desa Meunasah Puuk Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengaku pernah melihat besi terbakar di langit Aceh saat MH370 hilang, 8 Maret lalu.
Mungkinkah itu Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang sampai saat ini dinyatakan masih hilang?
“Saat itu kejadiannya sekitar pukul 02.15 WIB, 9 Maret dini hari. Saya baru selesai menutup kedai, dan hendak buang air kecil di kamar belakang. Saat itu lah saya melihat api besar di langit,” ujar Hasbi, yang juga penjual kopi itu.
Menurut dia, api yang dilihatnya tersebut bercampur dengan warna biru. “Seperti besi terbakar. Saya belum pernah melihat api sebesar itu sepanjang umur saya. Jatuhnya cepat sekali,” ujar Hasbi lagi.
Jika diperkirakan, kata Hasbi, jarak antara dirinya dengan api yang muncul tersebut sekitar 500 kilometer.
“Arahnya pertengahan barat dan selatan dari posisi saya berdiri. Mulanya saya anggap biasa, tapi pas pagi saya baca berita ada kabar Pesawat Malaysia hilang. Makanya saya telpon wartawan, tapi tidak ada yang percaya,” ujar Hasbi lagi.
Dirinya berharap informasinya tersebut bisa ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
“Saya sudah lama menyampaikan pada warga, tetapi ditertawakan. Mengapa kemudian saya masih menyampaikan pada Anda (wartawan-red)? Karena ini tanggungjawab moral,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, MH370 hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014 lalu. MH370 juga dilaporkan sempat bergerak ke arah barat menuju waypoint VAMPI yang berada di Selat Malaka, atau timur laut Banda Aceh, Indonesia tanpa terdeteksi radar sipil.
Editor: Murdani Abdullah