GUBERNUR Zaini Abdullah bersama sejumlah pejabat daerah dan pengusaha Aceh bertemu Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Datuk Sri Ismail Sabri Yaacob pada 17 April 2014 di Putrajay, Malaysia. Ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya Menteri Pertanian Malaysia dan rombongan berkunjung ke Aceh pada 28 Februari hingga 3 Maret lalu.
Dalam sambutannya, Datuk Sri Ismail mengatakan Aceh merupakan tujuan utama investasi pertanian Malaysia.
”Kerjasama ini sangat membahagiakan kami, ini adalah prestasi terbaik kerjasama kami, hal ini ditandai dengan 1 bulan setelah kunjungan Menteri dan rombongan hasilnya dalam 3 minggu langsung dapat dilihat dengan terjadinya perdagangan (ekspor) sayur-sayuran (kentang, kol, jahe, wortel dan sayur-sayuran lainnya) sebanyak 20 ton dari Aceh ke Malaysia’ ujar Datuk Sri Ismail seperti dikutip dalam siaran pers Badan Investasi dan Promosi Aceh yang diterima ATJEHPOST.com, Sabtu, 19 April 2014.
Sebelumnya, ketika berkunjung ke Banda Aceh, Menteri Pertanian Malaysia menjajaki potensi dan peluang kerjasama ekonomi dan investasi. Sebagai tindak lanjut, tim teknis dari Kementerian Pertanian Malaysia telah beberapa kali mengunjungi Aceh untuk memastikan feasiability rencana pembangunan pabrik pakan ternak di Aceh Besar, dan kerjasama investasi dan perdagangan hasil produksi pertanian.
Pada kesempatan itu, gubernur dan Menteri Pertanian Malaysia juga menjadi saksi penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) antara business to business yaitu PT NAFASIndo dengan PT Keluarga Mangat Sabee, dan PT Buana Nusantara dan UD Camar Laut.
”Aceh akan mengekspor 450 ton per bulan sayur-sayuran (kentang, kol, jahe, dan wortel) ke Malaysia melalui Pelabuhan Krueng Geukuh senilai sekitar 800.000 RM, diharapkan pada bulan Mei angka tersebut dapat dicapai” kata Gubernur Zaini.
Selain itu Aceh juga akan meningkatkan ekspor 45 ton ikan dan udang per bulan senilai sekitar 120.000 RM. Selama ini, ekspor baru sebesar 15 ton per bulan.
Dalam kunjungannya, Gubernur Zaini didampingi Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar, Bupati Bener Meriah Ruslan Abdulghani, Kepala BP2T Jalaluddin, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Raihanah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Razali, Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan M Yunus, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Safwan, dan sejumlah pengusaha dari Aceh.
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar selaku ketua tim joint comitte Aceh-Malaysia mengatakan bahwa pemerintah Aceh telah menyiapkan action plan (rencana aksi) untuk kerjasama investasi berupa rencana jangka pendek (0-1 tahun), jangka menengah (0-3 tahun) maupun jangka panjang (0-5 tahun).
“Kita harapkan investor Malaysia semakin banyak yang menanamkan modalnya di Aceh,” kata Iskandar.
Pagi hari waktu setempat Gubernur disambut Lembaga Pertubuhan Peladang (LPP) di Menara LPP, Kuala Lumpur. Dalam pertemuan itu, Gubernur juga berharap Malaysia dapat memberi kesempatan kepada petani-petani dari Aceh untuk belajar ke Malaysia bagaimana pengelolaan pertanian dengan penggunaan teknologi dan inovasi.
Doto’ Zaini Abdullah juga berharap bahwa kerjasama investasi antara Aceh dan Malaysia dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, sehingga kesejahteraan petani dan nelayan dapat ditingkatkan.
Pada akhir pertemuan Datuk Sri Ismail Sabri juga menyampaikan akan membuka bazar produk-produk makan dan minuman olahan di Banda Aceh. Direncanakan akan di launching pada bulan Mei tahun ini.
Menteri Pertanian juga menyampaikan salam Perdana Menteri Malaysia kepada Gubernur Aceh. Dikatakan, Perdana Menteri Malaysia berkenan menerima kunjungan kehormatan Gubernur Aceh dalam waktu dekat.[]
Editor: Yuswardi A. Suud