KETUA Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto. Prabowo mengatakan pembicaraan mereka berlangsung baik. "Saya kira positif untuk bangsa dan negara," kata calon presiden dari Gerindra itu di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, seusai acara Peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Mount Everest, 26 April 2014.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan pertemuan itu terjadi beberapa waktu lalu. Ia tak menyebutkan kapan waktu perjumpaan tersebut. Namun, menurut dia, keduanya berbincang cukup lama. "Ngobrol lama, tentang bagaimana ke depan," ujarnya.

Wiranto, kala menjabat Panglima ABRI, memecat Prabowo dari dinas militer karena dia dituduh mendalangi penculikan aktivis anti-Soeharto pada 1998. Prabowo, yang kala itu menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, dipecat setelah diperiksa oleh Dewan Kehormatan Perwira--yang merekomendasikan pemecatan Prabowo. 

Setelah dari militer, keduannya kini menjadi politikus dan menjadi calon presiden dari partainya masing-masing. Dalam pemilu legislatif lalu, perolehan suara Hanura di bawah Gerindra. (Baca juga: Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara)

Dalam obrolan tersebut, kata Fadli Zon, dua bekas petinggi Tentara Nasional Indonesia itu juga membahas kemungkinan koalisi dua partai yang digawangi oleh mereka. Namun, ujar Fadli, koalisi itu belum resmi. "Belum formal," katanya. Menurut dia, Hanura mungkin perlu memutuskan hal itu dalam rapat pimpinan nasional. (Baca: Pelanggaran HAM, Wiranto dan Prabowo Berbeda Sikap)

Acara peringatan tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Fuad Bawazier. Dia duduk semeja dengan Prabowo, Fadli Zon, Ketua Umum Hanura Suhardi, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, dan Moeryati Soedibyo. | sumber: tempo.co