SALAH seorang mahasiswa yang sempat ditangkap polisi saat menggelar aksi penolakan pemilihan rektor Unimal, kini dirawat di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe.
“Muzakir, Wakil Ketua BEM Unimal yang tadi (siang, red) dibawa ke Polres (Lhokseumawe) ketika melakukan aksi di Unimal, saat ini diopname di RS Kesrem, (gedung) Iskandar Muda kamar 4A,” kata Ketua BEM Unimal, Firdaus Nouzula melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada ATJEHPOSTcom, pukul 20.25 WIB, Selasa, 24 Juni 2014.
Menurut Firdaus, Muzakir mengalami memar di bagian leher, badan, dan lengan, akibat tindakan represif polisi yang menangkap Wakil Ketua BEM ini dan tiga mahasiswa Unimal lainnya.
“Kita kecewa terhadap pihak kampus yang melakukan tindakan militerisasi terhadap mahasiswa,” ujar Firdaus.
Informasi terkait Muzakir diopname dibenarkan Muhammad Rizki, Wakil Ketua BEM Fakultas Hukum Unimal saat dihubungi tadi sekitar pukul 21.15 WIB. “Saya bersama sekitar 10 mahasiswa lainnya sedang menemani Muzakir yang diopname di RS Kesrem,” katanya.
Rizki menjelaskan, ketika pihaknya melakukan aksi di dekat Aula Sultan Malikussaleh Kampus Reuleut, tempat berlangsungnya pemilihan rektor, polisi menangkap dan membawa turun Muzakir, dirinya, dan dua mahasiswa lainnya dari lantai atas ke bawah.
“Kemudian sempat terjadi tarik-tarikan (antara mahasiswa yang ditangkap dengan polisi), mungkin akibat kejadian itu Muzakir mengalami memar di leher dan badannya,” ujar Rizki yang juga sempat ditangkap polisi.[]
Berita terkait:
Editor: Boy Nashruddin Agus