Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis (3/7) malam sempat dibuat kelimpungan. Akun twitter resmi milik mereka tiba-tiba diacak-acak peretas sehingga menampilkan sejumlah tweet yang memicu kepanikan.
Isi salah satu tweet itu: "PERINGATAN: Kemungkinan kebocoran nuklir di wilayah setelah dua roket menembak fasilitas nuklir Dimona di wilayah selatan negara," demikian seperti dikutip AFP, Jumat.
Akun yang diretas adalah akun berbahasa Inggris @IDFspokesperson. Militer Israel, yang mengetahui adanya cuitan itu, panik dan buru-buru bereaksi. Mereka langsung berupaya menguasai akun itu kembali. Sejurus kemudian mereka memosting satu pesan permintaan maaf di akun itu dan mengaku telah menghapus setiap jejak pesan palsu dari para peretas.
Kelompok hacker Syrian Electronic Army (SEA), seperti dilansir AFP, mengaku bertanggung jawab atas peretasan akun milik militer Israel itu. Mereka menyatakan telah memosting dua cuitan saat mengambil alih.
Cuitan lain digunakan sebagai bukti keberhasilan mereka, yakni tulisan dengan tautan yang terhubung ke akun resmi SEA berbunyi "Selalu via @Official_SEA16 Jayalah #Palestina."
Peretasan ini dilakukan di tengah-tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan negara Palestina. Pada Selasa (1/7), Israel secara membabi buta membom puluhan situs di Jalur Gaza. Dua warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan itu.
Penyerangan yang diluncurkan militer Israel dilakukan setelah penemuan jasad tiga remaja yang hilang di Tepi Barat, Senin (30/6). Serangan ini ditujukan kepada Hamas, yang dituding oleh Israel sebagai dalang pembunuhan para remaja tersebut.[] sumber: republika.co.id
Editor: Boy Nashruddin Agus