RUMAH calon legislator Kota Tegal terpilih, Susanto Agus Priyono, 31 tahun, disatroni perampok pada Jumat dinihari, 4 Juli 2014. Istri Susanto, Vika Rizky Amalia, mengatakan para perampok itu mau disuruh-suruh.
"Mereka sempat membuatkan susu untuk anak saya yang masih berumur 2 tahun," kata Vika di rumah sekaligus posko pemenangan Jokowi-JK di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jumat, 4 Juli 2014.
Vika menceritakan ada lima perampok bersenjata api dan golok yang masuk ke rumahnya sekitar pukul 01.30 WIB. Ketika perampok masuk ke kamar, kepala Susanto dan Vika langsung ditodong pistol.
Para perampok itu kemudian mengeluarkan tali untuk mengikat tangan dan kaki Vika dan suami. Namun Vika menolak diikat tangannya. Perempuan berumur 26 tahun ini beralasan harus menjaga tidur anak semata wayangnya, yang berusia dua tahun.
Perampok akhirnya hanya mengikat kaki Vika dengan tali rafia, sedangkan tangannya dibiarkan membelai anaknya yang masih terlelap. Adapun Susanto diikat tangan dan kakinya, serta kepalanya dibebat lakban dari dagu hingga dahi. Hanya disisakan sedikit celah di bawah lubang hidungnya untuk bernapas. Vika, Susanto, dan anak mereka disekap di dalam kamar yang dikunci dari luar.
Saat para perampok mengobrak-abrik isi rumah, Vika berkata anaknya harus minum susu. "Kalau tidak, dia akan bangun dan menangis," ujarnya. Tidak ingin perampokan itu diketahui warga karena tangisan balita, seorang perampok akhirnya membuatkan susu.
Perampok itu sempat menanyakan di mana Vika menyimpan susu dan dot, serta bagaimana cara membuatnya. Menurut Vika, para perampok itu beraksi lebih dari 30 menit. "Sampai susu anak saya habis, mereka belum juga selesai," ujarnya.
Setelah menggondol uang tunai Rp 80 juta, sejumlah perhiasan emas, sebelas jam tangan, dan tiga telepon seluler, kelima perampok itu kabur menggunakan mobil Nisan Juke milik Susanto yang diparkir di garasi.
Pekerja rumah tangga Vika, Yuni Listia, 21 tahun, mengaku sama sekali tidak mendengar suara gaduh dari kamar majikannya yang bersebelahan dengan kamarnya. "Saya baru tahu kerampokan saat hendak membangunkan sahur," kata Yuni. | sumber: tempo.co
Editor: Nurlis E. Meuko