PEJABAT Konsuler dan Ketua Satuan Tugas Perlindungan WNI di KBRI Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin, mengatakan pihaknya telah meminta kepada Malaysia agar menyelidiki secara menyeluruh kasus tenggelamnya kapal yang ditumpangi TKI asal Aceh, perairan Selangor, Malaysia, Juni lalu.
Hal ini diungkapkan Dino Nurwahyudin saat mendampingi kepulangan 5 TKI asal Aceh yang selamat, Kamis 10 Juli 2014.
"Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Herman Prayitno, juga telah mengirimkan nota diplomatik terkait hal itu," kata Dino.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Zaini Abdullah juga menerima kunjungan lima warga Aceh yang yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal di perairan Selangor, Malaysia, Juni lalu.
Ke 5 pemuda Aceh itu tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis 10 Juli 2014, pukul 15.30 WIB.
TKI asal Aceh ini, seperti Mustafa, 25 tahun, asal Tanoh Abee, Idi Rayeuk, Mukhtaruddin, 24 tahun asal Langsa, Zarkhasi, 29 tahun, asal Meurah Mulia Aceh Ttara, Muladi, 32 tahun Lhokseumawe dan Murthaza, 32 tahun asal Pidie Jaya.
Turut menjemput ke Bandara SIM, selain Kadis Sosial Aceh Bukhari Ak, juga hadir Said Rasul dan Kabiro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin.
Dari bandara, ke-5 pemuda tersebut langsung dibawa ke Meuligoe Aceh dan melaksanakan shalat ashar berjama'ah. Kemudian, pertemuan dengan Gubernur Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Gubenur Zaini Abdullah mengucapkan terimakasih kepada keduataan besar RI di Malaysia yang telah membantu proses administrasi untuk pemulangan mereka.
Kepada mereka, Gubernur turut memberikan bantuan masing-masing senilai Rp 5 juta rupiah.
Editor: Murdani Abdullah