TIM seleksi calon direktur utama Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mon Pase Aceh Utara diminta tidak “bermain” dalam uji kelayakan dan kepatutan calon dirut baru.

“Potensi terjadinya permainan dalam seleksi calon dirut baru PDAM itu sangat besar. Kalau tim seleksi tetap memilih orang yang pernah duduk sebagai dirut PDAM, maka patut dicurigai. Artinya, tim seleksi tidak paham persoalan PDAM Aceh Utara selama ini,” kata Koordinator Masyarakat Transparansi (MaTA), Alfian kepada ATJEHPOST.com, Rabu, 16 Juli 2014.

Tim seleksi melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap sembilan calon dirut PDAM tersebut pada 14-15 Juli 2014. Saat ini tim seleksi tengah menyelesaikan penilaian secara menyeluuruh untuk mengetahui ada atau tidak calon yang memenuhi kriteria. Sembilan calon yang diuji kelayakan dan kepatutan adalah Zulfikar Rasyid, Sulhatun, Zarkasyi, Zaini, Zainal Abidin Badar, Tarmizi Husen, Zainuddin M. Rasyid, Hasbullah Ali, dan Iskandar Isa.

Berdasarkan catatan MaTA, kata Alfian, figur yang menjadi dirut PDAM Tirta Mon Pase beberapa periode terakhir tidak memenuhi persyaratan. Sebab tidak memiliki pengalaman minimal lima tahun di PDAM. Selain itu tidak memiliki sertifikasi profesional di bidang manajemen air minum.

“Tapi hal itu selama ini diabaikan oleh Bupati Aceh Utara sehingga orang yang memangku jabatan dirut PDAM tidak sesuai aturan berlaku, tidak layak dan tidak punya kompetensi. Dampaknya pengelolaan PDAM bobrok, banyak masyarakat tidak memperoleh pelayanan air bersih, padahal dana APBK yang diberikan untuk PDAM cukup signifikan,” ujar Alfian.

Karena itu, Alfian meminta tim seleksi calon dirut baru PDAM tersebut memilih figur yang sesuai ketentuan berlaku supaya mampu mengelola perusahaan dengan baik. “Kita berharap akademisi Unimal yang menjadi tim seleksi tidak menggadaikan intelektualnya dan merusak citra perguruan tinggi jika ‘bermain’ dalam proses seleksi. Kita akan terus mengawal kinerja tim seleksi itu,” katanya.

Tim seleksi yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan sembilan bakal calon direktur PDAM adalah Azhari Ali, M.M., Ak., (Kepala Badan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum/BP SPAM Regional Aceh) selaku ketua tim, DR. Rusydi Abubakar, M.Si., dan Iskandar Zulkarnaen, P.hD., (Akademisi Universitas Malikussaleh), Drs. Syahabuddin (Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM) serta Saifuddin Idris (LSM LPLH) sebagai anggota.

Ketua tim seleksi, Azhari Ali kepada ATJEHPOST.com, Rabu, mengatakan, pihaknya telah mendengar penyampaian visi misi sembilan calon dirut PDAM Tirta Mon Pase. Namun, kata dia, tim seleksi belum menentukan pilihan terhadap para calon tersebut.

“Kita punya waktu satu minggu mulai hari ini untuk melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap berbagai aspek, baik finansial (keuangan), operasional atau teknis, managemen atau SDM, dan administratif. Jadi tidak hanya performance atau program dan visi misi saja, tapi juga studi kasus, strategi dan implementasi,” kata Azhari Ali.

Setelah menilai semua aspek, kata Azhari Ali, baru kemudian tim seleksi menentukan apakah dari sembilan calon itu ada yang memenuhi kriteria atau tidak. “Hasilnya akan kita sampaikan kepada pemilik PDAM (Pemerintah Aceh Utara),” ujarnya.

Azhari Ali menyebutkan, permasalahan yang melilit PDAM Aceh Utara sangat kompleks. Karena itu, kata dia, pihaknya akan sangat selektif dalam melakukan penilaian para calon. “Jangan sampai setelah kita seleksi, calon terpilih tidak sampai enam bulan ka ditiek handok (mundur karena tidak punya kemampuan). Jadi ini juga menjadi pertaruhan bagi tim seleksi,” ujarnya.[]