Persaingan sengit kemarin meletup di antara Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan saingan utamanya dalam pemilihan presiden Ekmeleddin Ihsanoglu, setelah Erdogan menuduh lawannya itu tidak mengetahui lagu kebangsaan Turki.
Erdogan tanpa ampun mengejek Ihsanoglu sebab tidak mengetahui Istiklal Marsi (lagu kebangsaan Turki), sebuah penghinaan besar di sebuah negara yang menetapkan patriotisme, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (2/8).
Ihsanoglu, dikenal berbicara dengan lembut, intelektual berkacamata, telah mengunjungi kuburan di Kota Istanbul saat berkampanye dan mampir di makam penyair Mehmet Akif Ersoy, penulis lagu kebangsaan Istiklal Marsi.
Ihsanoglu, 70 tahun, mantan kepala Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan Ersoy adalah teman ayahnya di awal tahun 1900-an ketika Republik Turki didirikan.
Tapi Ihsanoglu melakukan kejanggalan saat dia mengucapkan bait dari syair lagu kebangsaan tertulis di makam Ersoy dengan mengatakan bahwa itu berasal dari syair lain yang disebut "Canakkale Sehitleri" (Martir Gallipoli).
Saat berbicara di sebuah kampanye di Kota Kahramanmara?, di sebelah tenggara Turki, kemarin, Erdogan memisahkan diri dari pidatonya untuk memperlihatkan sebuah video kecerobohan dilakukan Ihsanoglu di sebuah layar besar.
Erdogan menuding Ihsanoglu tidak mampu membuat perbedaan antara lagu kebangsaan dan puisi Gallipoli.
Dia menyatakan Ihsanoglu sebagai "kandidat yang diimpor" dan tidak dapat mengenali lagu kebangsaan.
Ihsanoglu, yang dapat berbicara lima bahasa, adalah seorang sarjana dengan karir diplomatik panjang yang tidak merahasiakan pengabdiannya kepada Islam dan pembelajaran.
Dia terlihat sebagai sosok rekonsiliasi dan moderat, kontras dengan Erdogan, yang tanpa kompromi di mana para kritikus mengatakan telah membuat masyarakat Turki lebih terpolarisasi dari sebelumnya.
Tapi episode ini berpotensi merusak Ihsanoglu, yang harus membela sikap patriotismenya sebab dia lahir di Mesir di mana ayahnya, seorang ulama, tinggal di pengasingan di Negeri Sungai Nil itu.
Dalam reaksi kemarahan tidak biasa, Ihsanoglu kemarin mengecam pernyataan Erdogan sebagai "kebohongan" dan "fitnah".
"Saya adalah anak dari sahabat terdekat Mehmet Akif (Ersoy). Anda pasti bercanda. Saya belajar sambil mengisap susu ibuku sebelum Anda melakukannya," kata Ihsanoglu, mengacu pada Erdogan.
Namun, pernyataan Ihsanoglu telah menciptakan perdebatan di media sosial, dengan tanda pagar #istiklalmarsi.
"Dapatkah seseorang yang tidak tahu lagu kebangsaannya sendiri menjadi presiden? Dia bahkan tidak bisa melewati kelasnya," tulis seorang pengguna Twitter dengan akun @ilhanbozkurt78.
Tapi pengguna lain @cankurnaz menyinggung tuduhan korupsi terhadap Erdogan, "Lagu kebangsaan dapat dipelajari tetapi kelancangan, pencurian dan kebohongan berhubungan dengan karakter dan tidak bisa berubah".[] sumber: merdeka.com
Editor: Boy Nashruddin Agus