05 January 2015

Anas al-Libi. AP/FBI
Anas al-Libi. AP/FBI
news
Tokoh Al-Qaeda Al-Libi Tewas Sebelum Diadili di AS
tempo.co
04 January 2015 - 23:45 pm
Pengacara al-Libi, Bernard Kleinman, mengatakan, kondisi kliennya telah memburuk secara signifikan pada bulan lalu. Kleinman mengaku tidak tahu penyebab pasti kematian al-Libi, dan ia menolak untuk mengatakan lebih lanjut tentang saat-saat terakhir kehidupan kliennya.

Seorang tersangka teroris al-Qaeda tewas Jumat malam, 2 Januari 2015, hanya beberapa hari sebelum ia dijadwalkan untuk diadili di pengadilan federal di New York, Amerika Serikat. Ia akan diadili karena diduga membantu merencanakan pemboman tahun 1998 di luar Kedutaan Besar AS di Tanzania dan Kenya yang menewaskan 224 orang. Di antara mereka yang tewas dalam pemboman itu adalah 12 orang Amerika, termasuk dua agen badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA).

Nazih Abdul-Hamed al-Ruqai, atau yang juga dikenal sebagai Anas al-Libi, didiagnosa menderita kanker hati stadium lanjut setelah pasukan komando AS dan agen Biro Penyelidik Federal (FBI) menangkapnya pada tahun 2013, di luar rumahnya di pinggiran kota Tripoli, Libya.

Dalam sebuah surat kepada hakim pengadilan yang diajukan Sabtu pagi, Preet Bharara, Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, mengatakan, al-Libi 50 tahun, dibawa dari Metropolitan Correctional Center ke rumah sakit New York akibat komplikasi yang tiba-tiba muncul dari penyakit lamanya. Kata Bharara, kondisi al-Libi memburuk dengan cepat sebelum akhirnya meninggal.

Pengacara al-Libi, Bernard Kleinman, mengatakan, kondisi kliennya telah memburuk secara signifikan pada bulan lalu. Kleinman mengaku tidak tahu penyebab pasti kematian al-Libi, dan ia menolak untuk mengatakan lebih lanjut tentang saat-saat terakhir kehidupan kliennya.

Sidang untuk al-Libi sudah dipersiapkan. Hakim telah dijadwalkan melakukan pemilihan juri pada 12 Januari dan menolak untuk memisahkan dia, meski karena alasan media, dari terdakwa yang tersisa lainnya dalam kasus tersebut.

Al-Libi didakwa dengan pasal konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dua orang lainnya yang akan diadili bersamanya karena kasus pemboman adalah Khalid Al Fawwaz, warga Arab Saudi, dan Adel Abdel Bary, pria berkewarganegaraan Mesir.

Keduanya, Fawwaz dan Bary diekstradisi dari Inggris tahun 2012. Tahun lalu, Bary mengaku bersalah atas tuduhan terorisme. Dia akan menghadapi tuntutan maksimal 25 tahun penjara.

Intelijen AS meyakini al-Libi memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda. Ia dikabarkan pindah ke Sudan pada tahun 1992 dan bekerja untuk Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang akhirnya tewas dalam penyerbuan pasukan Navy SEALs tahun 2011 lalu.

Saat di Sudan, kata intelijen AS, al-Libi dikirim ke Kenya untuk melakukan pengawasan terhadap sasaran yang mungkin menjadi target operasi al-Qaeda, kata dakwaan yang disiapkan oleh jaksa federal dan mantan pejabat intelijen AS.

Kleinman mengatakan kliennya tidak bersalah dalam kasus pengeboman itu dan telah memutuskan hubungan dengan al-Qaeda sebelum serangan terhadap dua kedutaan besar AS di tahun 1998.

FBI menolak untuk mengomentari berita kematian al-Libi ini. | sumber: tempo.co

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

Tokoh Al-Qaeda Al-Libi Tewas Sebelum Diadili…

Mengapa Tokoh Muslim Ini Jadi Idola…

Polri Tangkap Terduga Teroris di Lamongan…

Pemimpin Senior Al Qaida Tewas di…

Birokrasi Buruk Bisa Picu Tindakan Radikal

HEADLINE

[FOTO] Kehangatan Suasana Acara Peusijuek Mualem

AUTHOR