30 March 2015

Warga temukan jangkar kapal di perairan dekat kawasan Arun. @Irman I. Pangeran/atjehpost.co
Warga temukan jangkar kapal di perairan dekat kawasan Arun. @Irman I. Pangeran/atjehpost.co
news
Jangkar Kapal Lebih Satu Ton Ditemukan di Perairan Lhokseumawe
Irman I. Pangeran
18 September 2014 - 22:30 pm
Diperkirakan, jangkar seberat lebih satu ton itu milik kapal pengangkut LNG yang jatuh ke laut pada masa awal PT Arun beroperasi.

NELAYAN Desa Ujong Blang, Banda Sakti, Lhokseumawe, menemukan sauh (jangkar) kapal di perairan atau sekitar 300 meter dari kompleks kilang LNG Arun. Diperkirakan, jangkar seberat lebih satu ton itu milik kapal pengangkut LNG yang jatuh ke laut pada masa awal PT Arun beroperasi.

Jangkar kapal tersebut ditemukan para nelayan saat melabuh pukat dengan kapal 12 GT (gross ton), kemarin sore. Jangkar itu baru berhasil ditarik ke darat di kawasan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Blang, Kamis, 18 September 2014, sekitar pukul 14.30 WIB.

“Kemarin sore pukat kami tersangkut di jangkar kapal itu. Sebelumnya sudah berulang kali pukat nelayan tersangkut di lokasi yang sama, sehingga kami memutuskan mencari tau penyebabnya. Ternyata akibat jangkar itu, maka kami sepakat mengangkatnya ke darat,” kata Nurdin Arsyen, Pawang Boat Langga (Kapal Pukat Langgar) “Alfurqan” milik Toke Maimun.

Saat ditemui ATJEHPOST, sore tadi, Pawang Nurdin dan para nelayan tengah memperbaiki pukat yang rusak akibat tersangkut di jangkar kapal tersebut. “Jangkar yang beratnya hampir dua ton itu kami tarik dari tadi malam secara pelan-pelan, pakai tali katron ratusan meter, ditarik dengan mobil Rocky dari darat. Berhasil ditarik ke darat seusai siang tadi,” ujarnya.

Pawang Nurdin menyebut lokasi ditemukan jangkar kapal itu di kawasan Ulee Tutue Tuha, bekas pelabuhan yang digunakan PT Arun untuk pengapalan LNG pada masa awal perusahaan tersebut beroperasi.

"Lokasi Ulee Tutue Tuha itu berjarak sekitar 300 meter dari pagar kompleks Kilang LNG,” kata Tgk. Saleh, tokoh nelayan setempat. “Bak jidong-dong kapai Aron jamuen (pelabuhan tempat bersandar kapal Arun masa lampau)”.

Ia mengatakan banyak kapal pukat nelayan Ujong Blang yang menjadi “korban” akibat membentur jangkar tersebut. “Satu unit boat langga (pukat langgar) senilai 370 juta,” ujarnya.

“Mobil Rocky yang menarik jangkar itu ikut rusak, karena berat jangkar melebihi  kapasitas kekuatan mobil,” kata Musneh, salah seorang nelayan dari kapal 12 GT. Sore tadi, mobil Rocky yang rusak itu masih diperbaiki di lokasi TPI Ujong Blang.

Menurutnya Panglima Laot Ujong Blang bersama para nelayan sudah mendatangi PT Arun untuk melaporkan temuan jangkar tersebut. “Mungkin besok pihak Arun datang ke Ujong Blang, karena hari ini sudah sore,” katanya.

Humas PT Arun, T Eddy Safari dihubungi ATJEHPOST.co, sore tadi, mengatakan, ia akan menyampaikan temuan jangkar kapal itu ke bagian perkapalan perusahaan tersebut.[]

Editor: Boy Nashruddin Agus

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

PDPA Mau 'Dibunuh', Bosnya Loncat ke…

4 Maret, Gas Arun Masuk PLTGU…

[Foto]: Ketua Fraksi Partai Aceh Kunjungi…

DPR Aceh: Eksekutif Rayeuk 'Ap, Ban…

Ini Solusi DPR Terkait Saham Aceh…

HEADLINE

AUTHOR