NAMANYA, Febri Ardiansyah. Dia seorang waria dengan nama Mayang Prasetyo. Ia memilih nama Mayang dengan maksud untuk peruntungan hidup yang mentereng.
Nining Sukarni, orang tua Febri alias Mayang, mengatakan anaknya mengubah nama karena terobsesi bisa menjadi seperti Mayangsari, penyanyi yang juga istri Bambang Triatmojo. Nama Mayang digunakan agar keberuntungan penyanyi bersuara sendu itu bisa singgah di dirinya.
"Kata dia biar beruntung seperti Mayang. Dia sangat mengaguni Mayangsari," kata Nining, perempuan berusia 45 tahun, saat ditemui Tempo di rumah kontrakannya di Gang Star, Jalan Panglima Polim, Bandar Lampung, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia)
Pengubahan nama dilakukan setelah Febri yang memiliki panggilan kesayangan Ebi itu hidup di Bali. Sementara penggunaan nama Prasetyo, Nining mengaku tidak tahu alasannya. "Saya tidak tahu. Dia sangat terobsesi jadi artis terkenal," katanya. (Baca: Mayang Sebut Dirinya Waria Kelas Atas Asia)
Mayang tewas dibunuh dan dimutilasi oleh kekasihnya, Marcus Peter Volke, yang berkebangsaan Australia di Brisbane. Keduanya diketahui bekerja sebagai juru masak di kapal pesiar dan tengah menikmati liburan di rumah mereka di Brisbane setelah berpesiar ke beberapa negara. (Baca: Dibunuh, Jaringan Prostitusi Mayang Diselidiki)
Mengutip laporan harian The Courier Mail, Senin, 6 Oktober 2014, jasad korban ditemukan polisi pada Sabtu, 4 Oktober 2014. Penemuan ini didasari pada laporan warga yang mengeluhkan bau busuk dari apartemen yang dia tempati bersama Volke. Volke lantas ditemukan meninggal beberapa ratus meter dari lokasi apartemennya dengan luka sayatan di bagian leher beberapa saat setelah polisi menggerebek rumah itu. Diduga, Volke bunuh diri. (Baca: WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender) | sumber: tempo.co
Editor: Nurlis E. Meuko