MUSISI internasional, Kamal Musallam mengaku kagum dan keindahan kota Banda Aceh. Musisi dan komposer berdarah Palestina-Jordania-Lebanon ini mengaku baru pertama kalinya menginjakkan kakinya ke Aceh.
"It's my first time to Aceh, but I have been to Indonesia for eight times. I heard Aceh when tsunami struck Aceh and really touched my heart (Ini baru pertama kalinya saya ke Aceh. Saya sudah pernah ke Indonesia sebanyak delapan kali. Saya dengar Aceh ketika tsunami melanda Aceh dan benar-benar menyentuh hati saya)," ujar Kamal Musallam kepada Atjehpost.co saat ditemui di Rex Peunayoung bersama pianist Dwiki Darmawan, Banda Aceh, Jumat malam, 17 Oktober 2014.
Kamal yang kini bermukim di Dubai ini mengaku akan menceritakan napak tilas perjuangan Ibnu Batuta yang kini menjadi inspirasi dari proyek musiknya.
"It's part of my project that well inspired me about the life the Marrocan traveler, Ibnu Batuta who travelled to the all over the over and also found the entirety of the known Islamic world background, including Aceh (Ini merupakan bagian dari proyek saya yang sangat menginspirasikan saya tentang kisah perjalanan Ibnu Batuta asal Maroko yang telah menjelalahi seluruh dunia serta menemukan seluruh negara Islam beserta latarbelakangnya di dunia, termasuk Aceh)," ujarnya lagi.
Kamal juga menjelaskan, lewat musiknya nanti, ia ingin menyampaikan pesan damai dan cinta kepada seluruh rakyat Aceh pada acara Sabang Jazz Festival nanti.
"When I play music, I try to send love, peace, and joy messages that can make peoples happy because by music it can modify each other to be a peaceful life and respect (Ketika saya bermain musik, saya mencoba untuk mengirim pesan cinta, damai, dan pesan sukacita yang bisa membuat orang bahagia karena dengan musik dapat mengubah antara satu sama lain untuk menjadi kehidupan yang damai dan saling menghormati),” ujarnya lagi. []
Editor: Murdani Abdullah