PEREDARAN materi buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang berisi gaya pacaran sehat mendapat tanggapan dari Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh, Dinas Pendidikan Aceh dan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Sabtu, 18 Oktober 2014. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M. Adam, dalam siaran persnya kepada ATJEHPOST.co.
Tiga lembaga pendidikan tersebut fokus membahas tema Memahami Dampak Seks Bebas di halaman 123 hingga 131 di buku Penjaskes untuk kelas XI SMA/MA/SMK/MAK semester I tersebut.
“Ini harus kita sikapi untuk penanganan atas permasalahan yang telah menimbulkan kontroversi yang dapat meresahkan masyarakat Aceh. Karena itu, pada Kamis, 16 Oktober 2014 lalu kita telah mengadakan rapat terkait persoalan ini,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa halaman dalam buku tersebut dapat menimbulkan salah penafsiran dari generasi bangsa yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
“Misalaya, seperti yang tertera pada halaman 123, dimana pengungkapan fakta grafik pada gambar 10.1 fakta dan data tentang prilaku seksual remaja. Seolah-olah hal tersebut sudah lumrah terjadi dan dapat diikuti oleh siswa,” katanya.
Guna menghindari dampak kontroversi yang lebih jauh, kata Anas, pihaknya bersama Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, menyarankan agar materi tersebut dapat dihilangkan dan diganti dengan kompetensi dasar yang sama.
“Tentunya dengan isi materi telah disesuaikan dengan budaya Aceh. Sedangkan terkait pendidikan seks harus melalui pendekatan akidah dan budaya masyarakat Aceh,” katanya.
Tiga lembaga pendidikan ini juga berharap kepada seluruh kabupaten dan kota di Aceh membentuk tim penyeleksi buku pelajaran dan buku bacaan, sebelum proses dilakukan pengadaan buku.
Berikut hasil rapat tiga lembaga pendidikan Aceh: