WAKIL Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) akan kembali ke tanah air besok. Diperkirakan, Mualem tiba di Jakarta pada 22 Oktober mendatang. “Saat ini sedang berada di Jeddah,” kata Mualem melalui telepon kepada ATJEHPOST, Senin 20 Oktober 2014. Dari Jakarta, Mualem kembali ke Aceh.

Mualem berada di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Selama berada di sana, Ketua Umum Partai Aceh ini menyempatkan diri mengunjungi sejumlah lokasi penempatan jamaah haji asal Aceh. Salah satu di antaranya adalah kloter empat di kawasan Jarwal Mekkah Almukarramah. (Lihat foto: Mualem Kunjungi Jamaah Haji Asal Aceh)

Di sini, Mualem shalat berjamaah bersama 440 jamaah haji yang berasal dari Aceh. Tepatnya, mereka berasal dari pesisir barat-selatan Aceh, yaitu dari Aceh Barat, Aceh Selatan, Abdya, Aceh Jaya, dan Aceh Singkil. “Alhamdulillah para jamaah haji sehat-sehat semuanya,” kata Mualem yang didampingi staf khususnya, Teungku Fauzan Kamil. Di sini juga ikut serta Marlina Usman, istri Mualem.

Saat bertatap muka, para jamaah haji menyempatkan diri curhat dengan Mualem. Mereka minta pada musim haji mendatang seluruh jamaah haji Aceh hendaknya mendapat makan minimal dua kali sehari. Sebab, mereka melihat fasilitas itu didapatkan jamaah haji dari sejumlah provinsi lain yang dibantu pemerintah daerahnya masing-masing. 

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalokasikan dana untuk makan para jamaah hajinya. Kebijakan serupa juga dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung. Begitu juga dengan beberapa pemerintah provinsi daerah lain.

Mualem menyambut baik usulan para jamaah haji itu. “Insya Allah akan saya perjuangkan semaksimal mungkin. Seharusnya kita juga bisa seperti provinsi-provinsi lain yang meringankan rakyatnya dalam menjalankan ibadah,” kata Mualem.

Usai pertemuan, Mualem mengajak jamaah haji berdoa bersama untuk almarhum Habib Buga al Asyi. Ini adalah ulama Aceh yang tinggal di Mekkah dan telah mewakafkan tanah serta hartanya di Mekkah untuk Aceh. “Sehingga jamaah haji Aceh mendapatkan kompensasi dana hingga 1500 real seperti sekarang ini,” kata Mualem yang adalah Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), organisasi tempat bernaung mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka. []