20 April 2015

Muhammad Abdullah (dua dari kanan), duduk di samping Gubernur Zaini Abdullah dalam sebuah pertemuan di Jakarta | Foto: Ist
Muhammad Abdullah (dua dari kanan), duduk di samping Gubernur Zaini Abdullah dalam sebuah pertemuan di Jakarta | Foto: Ist
politek
Kata Mereka tentang Dinasti Gubernur Zaini
Yuswardi A. Suud
24 November 2014 - 11:40 am
Kondisi itu memunculkan keprihatinan banyak pihak. Ada yang berani bicara terang-terangan, ada pula yang hanya mengedumel lantaran takut dicopot dari jabatannya.

TINDAKAN Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang menempatkan adik kandung dan iparnya di posisi penting dalam struktur pemerintahan menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.

Isu yang semula beredar dari bisik-bisik, kini menjadi terang benderang. Sejauh yang telah terkuak ke publik, ada tiga anggota keluarga Gubernur Zaini yang ditempatkan pada posisi strategis yang diyakini mempengaruhi keputusan gubernur, bahkan berakibat pada memburuknya hubungan Gubernur Zaini dengan sejumlah petinggi lain. Padahal, dulunya mereka adalah rekan seperjuangan.

Ketiga orang itu adalah Muzakir A. Hamid, adik ipar yang diposisikan sebagai staf khusus yang selalu mendampingi Gubernur Zaini dalam setiap kunjungan kerja. Lalu ada Muhammad Abdullah yang disebut-sebut sebagai Tim Joker yang merangsek ke segala lini. Muhammad Abdullah ini resminya ditunjuk sebagai tim Energi Sumberdaya Mineral ESDM) Aceh.  Terakhir diketahui Muhammad Abdullah mencampuri urusan Perusahaan Pembangunan Daerah Aceh (PDPA) yang berakibat pada amburadulnya kerjasama PDPA dengan investor yang telah dirintis sejak 2008.

Di PDPA, Gubernur Zaini juga menempatkan adik iparnya yang lain di jajaran direktur yakni Imran A. Hamid. Beredar selentingan, Imran juga bermain di sejumlah proyek pemerintahan.

Kondisi itu memunculkan keprihatinan banyak pihak. Ada yang berani bicara terang-terangan, ada pula yang hanya mengedumel lantaran takut dicopot dari jabatannya.

Kecaman juga datang di dunia maya semacam jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Di bawah ini adalah sejumlah komentar yang menanggapi pemberitaan ATJEHPOST.Co tentang keperpihakan Gubernur Zaini kepada adiknya. Lantaran membela Muhammad Abdullah, Gubernur Zaini bahkan mengabaikan keputusan Wali Nanggroe yang menilai PDPA harus melanjutkan kerjasama yang telah dirintis sejak 2008 dengan investor PT Artanusa Trada. Namun, memo Wali Nanggroe yang mempertimbangkan kepentingan rakyat banyak, malah tidak digubris.

Ida Sofya: Mk@ omong ksong smua janji pmerintahn mw mnsejahterakn rakyat, yg mw di sejahterakn y saudara@, yg dl udh mndukung@ aj hrs gi2t jari aplgi yg lain

Faisal Aneuk Tuleut': Gubernur geu pakek manajemen "manajemen pisang goreng", adoe geuh inan, adoe awak inoeng geuh. Sayang that naseb ureung Aceh nyoe manteng jimat lee ureung yang ka ruten.

Zulmanidar Isnu: kapaloe dum nan kualitas pimpinan pemerintahan, pakon di teujeut duek, hana malee jih???

Ustafa Kamal Kamal: Hidup pase raya ... bah takelola kedro teh uke kahana jelas le nye lage nyo

Alex Abraham: meunyo niat hana goet, sit ka geu peulemah le allah... nyan keuh nyan yg geu khen sandiwara donya... ta eu ukeu pu akan makmu rakyat aceh nyo ato maken metamah jra lom...

Bang Saini: masa zaini rakyat meularat ekonomi leumeuh

 

Editor: Yuswardi A. Suud

Ikuti Topic Terhangat Saat Ini:

Terbaru >>

Berita Terbaru Selengkapnya

You Might Missed It >>

PDPA Mau 'Dibunuh', Bosnya Loncat ke…

DPR Aceh: Tak Perlu Pansus BUMA,…

Aktivis Desak DPR Aceh Segera Bentuk…

FPMPA Minta Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh…

IPPAT Minta DPR Aceh Segera Bentuk…

HEADLINE

Ini Alasan Gubernur Aceh Dukung Jokowi - Jusuf Kalla

AUTHOR