KETUA Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) Mufied Alkamal mengharapkan adanya penyelamatan untuk Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). Hal yang perlu dilakukan adalah pembenahan manajemen dan bukan malah membubarkannya seperti isu yang merebak di media.
“Manajemen perusahaan tersebut perlu dibenahi untuk mencari kepercaayaan semua kalangan,” ujar Mufid kepada ATJEHPOST.co, Rabu, 25 Februari 2015.
Ia mengatakan ketiadaan dana operasional tahun ini bukan alasan untuk tidak melanjutkan kerjasama yang pernah dirintis PDPA.
“Anggaran bukan segalanya dijadikan alasan tidak jalannya sebuah perusahaan. Akan tetapi kejelasan perusahaan yang sangat ditunggu-tunggu, ketika perusahaan sudah jelas maka anggaran tentu bisa dicarikan,” katanya.
Ia mengaku tidak setuju dengan wacana Gubernur Aceh yang ingin membubarkan PDPA. Menurutnya pembubaran perusahaan daerah tersebut bukan sebuah solusi yang konkrit.
“Kita sangat berharap kepada Pak Gubernur agar sebaiknya menghentikan wacana pembubaran PDPA,” katanya.
Mufied juga menyarankan DPR Aceh untuk secepat mungkin menangani masalah yang dialami PDPA. “DPR Aceh perlu duduk bersama eksekutif untuk membicarakan hal ini. Saya yakin ketika sudah bersama tidak mungkin tidak ada jalan keluarnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Mufied juga berharap Pemerintah Aceh mampu merealisasikan kerjasama antara Aceh dengan pihak luar. Apalagi Pemerintah Aceh seringkali mengundang investor ke Aceh.
"Saya ingin melihat buah dari kedatangan investor tersebut seperti apa," ujarnya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus