Mengaji sudah menjadi kebiasaan Maghfirah Hussein sejak kecil. Qariah bersuara merdu asal Kabupaten Bireuen ini bahkan sudah mulai mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sejak masih usia delapan tahun. Saat itu ia masih menjadi murid madrasah di MIN Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen. (Baca: Kata Maghfirah Hussein Soal Video Mengajinya yang Menyentuh Hati)
Ayahnya, almarhum Teungku M Husen Ahmad merupakan guru yang telah menggembleng Maghfirah hingga jadi seperti sekarang. Ayahnya, selain seorang qari juga mengajar mengaji di Yayasan Nurul Falah yang dipimpinnya.
Hingga menjadi siswa Madrasah Aliyah, Maghfirah rutin mengikuti ajang MTQ yang dibuat di tingkat kabupaten atau provinsi. (Baca: Video: Lantunan Ayat Suci Gadis Bireuen Ini Menggetarkan Dunia Maya)
“Abi juga seorang qari, beliaulah yang mengajarkan saya. Almarhum Abi juga pernah ikut MTQ bahkan ke tingkat nasional,” kata Maghfirah kepada ATJEHPOST.co, melalui telepon selularnya, Senin, 1 Desember 2014.
Selain belajar langsung dari sang ayah, gadis yang kini kuliah di STAI Teungku Chik Pantee Kulu Banda Aceh ini juga belajar dari kaset. Lewat metode ini gadis kelahiran Simpang Mamplam 31 Desember 1996 ini juga menguasai irama muratal seperti yang terdengar dalam video yang tersebar di media sosial. Irama ini sering juga disebut sebagai irama Timur Tengah.
“Pas di MAN saya juga ikut MTQ di Bireuen, jadi mengaji memang sudah saya lakukan sejak kecil, ana-anak sampai remaja seperti sekarang,” katanya.[]
Editor: Ihan Nurdin