BOLEH percaya boleh tidak. Sara WIjayanto dan Risa Saraswati sejak kecil sudah bisa berkomunikasi dengan makhluk dari alam gaib. Kisah-kisah itulah yang kemudian mereka rangkum dalam buku berjudul "Risara" yang diluncurkan Jumat lalu, 19 Desember 2014.

Saat peluncuran buku itu, Sara Wijayanto bahkan menyediakan satu kursi dan meja khusus untuk teman gaibnya. Di sana, diletakkan sebuah tulisan "Nama Saya Suti." Ada pula taburan bunga melati dan dupa yang menyala.

"Bangku itu buat Suti. Suti itu kuntilanak yang suka ikut sama aku," kata Sara ditemui di Sinou Kaffe Hausen, Jakarta, seperti dikutip dari Suara.com.

"Walaupun Suti menyeramkan kalau dilihat, tapi dia baik kok. Dia suka keramaian makanya minta ikut," ujarnya santai.

Selain Suti, Sara juga punya teman gaib satu lagi bernama Ling Ling. Namun, hari itu Ling Ling tak minta ikut.  "Kalau yang di rumah namanya Ling Ling. Mereka sudah kayak teman sehari-hari aku," ujarnya.

Menurut Sara, meski bunya menceritakan pengalaman mistis, banyak sisi lain yang bisa dipelajari dari buku ini.

"Orang berpandangan biasanya hantu mencelakakan manusia, saya mau berbagi kalau ternyata tak semuanya begitu," ujar Risa menambahkan komentar tentang buku tersebut.

Buku "Risara" dikerjakan selama tiga bulan penulisan, dan berisi tentang berbagai macam kisah hantu yang ditemui oleh Risa Saraswati dan Sara Wijayanto.

Karena memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hantu, Sara mengaku pernah menjadi bahan ejekan teman-temannya ketika masih duduk di sekolah dasar. Ketika kecil ia pernah menceritakan kemampuannya itu, tapi teman-temannya justru menganggapnya aneh.

"Dulu pas sekolah pernah cerita ke teman sekelas, tapi malah diketawain," kata Sara. 

Sejak saat itu ia lebih memilih memendam apapun yang dilihat dan dirasakannya. Bahkan istri ilusionis Damien ini, pernah berharap kemampuannya hilang.

"Tapi datang terus kemampuannya," ujarnya.

Penyanyi Risa Saraswati yang punya nama panggung Sarasvati juga bercerita tentang pengalaman masa kecilnya bergaul dengan hantu. Ia menuturkan sudah berkomunikasi dengan makhluk halus sejak kelas 5 SD.

"Saya kenal mereka sebagai tetangga, karena mereka sama-sama masih kecil. Nggak tau kalau mereka hantu," kata dia.

Hingga kemudian Risa menyadari ada yang tidak beres dengan teman-temannya itu.

"Lama-lama saya tau mereka hantu karena mereka bisa tembus tembok. Terus waktu main di lapangan, saya merasa ramai-ramai tapi orang lain lihatnya saya ketawa sendiri," cerita dia.

Sejak itu Risa mulai belajar mengontrol dirinya. Ia tidak lagi sembarangan berkomunikasi dengan hantu di depan umum. "Lama-kelamaan saya bisa tahan nggak main sembarangan. Kalau mereka merengek ngajak main, saya bilang nanti aja kalau nggak ada orang," ujar perempuan yang kini bekerja sebagai pegawai negeri sipil Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu.

Sebelum menyadari kemampuannya itu, Risa merasa tak ada yang aneh dengannya. Ia menganggap semua makhluk sama.

"Saya tadinya bahkan sampai nggak bisa bedain yang mana hantu dan mana manusia,"ujarnya.

Setelah dewasa, Risa kemudian menceritakan kisah-kisah mistisnya melalui buku. Salah satu bukunya berjudul "Risara" hasil kolaborasinya dengan Sara Wijayanto, istri pesulap Demian, yang juga dikenal publik salah satu artis yang punya indra ke enam.

Risa punya lagu berjudul Bilur. Lagu tersebut diisi vokal dengan gaya sinden Sunda dengan cengkok meliuk-liuk. Lirik nyinden nya pun, berasal dari mahluk halus yang bernama "Mae".

Mae dikisahkan seorang penyanyi sinden yang menikahi seorang pria namun tidak disetujui oleh orang tuanya. Dalam kehidupan sehari-hari nya itu, Mae selalu di siksa oleh suaminya sendiri. Mae meninggal karena disiksa suami nya, dia pun menyesal tidak menuruti kata-kata orang tuanya.[] Sumber: suara.com