TIM Penyidik Polresta Banda Aceh mengaku kesulitan mengungkap kasus kematian Ulfa Amelia, alumni mahasiswi Akbid Poltekes Banda Aceh. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kerjasama ayah korban saat dimintai keterangan.
“Sulit sekali kami mintai keterangan dari ayah korban sebab sewaktu kita tanyakan ia selalu menjawab: maaf pak, saya lupa. Jadi hasil pengembangan kasus ini buntu sekali,” ujar Kasat Intel Polresta Banda Aceh, AKP Apriandi kepada ATJEHPOST.co saat dijumpai di ruang kerjanya, di Banda Aceh, Selasa, 23 Desember 2014.
Ia mengatakan polisi juga sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi seperti pacar, teman dan kerabat korban.
“Mereka semua telah kita mintai keterangan semua namun belum memperoleh jawaban sedikitpun. Namun kendalanya selalu sama ayahnya, dimana saat dimintai keterangan dari ayahnya selalu jawabnya sudah lupa dan tidak ingat sama sekali,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ulfa Amelia, alumni Akbid Poltekes Banda Aceh ditemukan tewas di rumahnya, di Gampong Ceurih, Ulee Kareng pada Kamis, 27 November 2014 lalu. Gadis berusia 22 tahun ini ditemukan tewas mengenaskan di kamar mandi rumahnya dengan leher terlilit selang dan terdapat sekop pasir di sisi tubuhnya.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, mayat Ulfa pertama kali ditemukan ibunya, Aguslina, sekitar pukul 14.15 WIB.
"Na informasi loen deungoe, na sekrop lam bak manoe nyoe," ujarnya.
Salah satu tetangga korban juga mengaku sempat melihat seorang pria keluar dari pintu belakang rumah korban, sebelum keluarga menemukan Ulfa dalam kondisi tak bernyawa di kamar mandi. Menurutnya, pria tersebut keluar dengan mengenakan baju you can see dan memakai celana pendek.
"Saat itu sekitar jam 10 pagi. Ketika itu saya sedang bermain dengan anak-anak saya, tiba-tiba ada seorang pria keluar dari pintu belakang rumah korban sambil mengenakan tas samping," ujar tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia mengatakan pria misterius tersebut mengendarai sepeda motor jenis Vario berwarna hitam yang sudah beberapa hari bertandang ke rumah korban.
"Ciri-ciri cowok itu hitam, kurus dan jangkung. Saat itu, saya tidak mengenali wajahnya dengan jelas sebab ia pakai helm yang kacanya transparan. Lagipula, ia kelihatan terburu-buru saat keluar dari rumah dan langsung meluncur dari lorong belakang," ujarnya.[]
Editor: Boy Nashruddin Agus