Sebanyak 43 tentara cadangan dari unit intelijen paling bergengsi Israel dipecat setelah mengecam "pelanggaran" yang dilakukan terhadap warga Palestina. Demikian diungkapkan radio militer pada Senin, 26 Januari 2015.
Dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh media Israel pada September 2014, 43 tentara cadangan anggota unit mata-mata itu mengatakan mereka menolak menjalankan tugas dan berpartisipasi dalam dugaan ketidakadilan yang dilakukan terhadap warga Palestina.
Israel memiliki 8.200 anggota unit yang mengkhususkan diri dalam pertahanan cyber ini.
Para prajurit, yang terdiri atas laki-laki dan perempuan, mengatakan mereka menolak "terus menjalankan sistem yang mempengaruhi hak-hak jutaan orang".
Mereka juga mengkritik bahwa kegiatan mata-mata itu merupakan "penganiayaan politik".[] sumber: tempo.co
Editor: Boy Nashruddin Agus