SELALU ada hikmah di balik musibah. Ayu Radhiah MS adalah salah satu anak muda yang bisa mengambil hikmah tersebut. Meski sudah satu dekade berlalu, tsunami bukanlah peristiwa yang mudah dilupakan. Setidaknya bagi dara yang memiliki paras sesuai namanya itu. Karena deretan prestasi yang diukirnya saat ini tak terlepas dari hikmah yang ia dapatkan dari musibah besar itu.
Ayu merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Rasanya tak berlebihan menyebutnya sebagai salah satu potret mahasiswa berprestasi di bidang speaking.
Banyak prestasi yang telah diraih gadis yang lahir pada 22 Oktober 1995 ini. Di antaranya juara pertama English Contest di Bengkulu pada 2014, kemudian juara pertama kontes yang sama se-Banda Aceh pada 2013. Tahun 2012 lalu ia juga meraih juara dua untuk lomba debat bahasa Inggris se-Banda Aceh dan Aceh Besar dalam event RIAB Fair 2012.
Bukan hanya itu ia juga pernah mendapatkan penghargaan khusus dari Rektor UIN Ar-Raniry karena debutnya yang telah mengharumkan nama kampus.
Alumni SMA Ruhul Islam Anak Bangsa ini mengaku sangat menyukai Bahasa Inggris. Kesukaannya itu bermula pada saat setelah tsunami.
“Karena abis tsunami kemarin kan banyak orang asing, bule lah istilahnya, jadi pada saat ketemu mereka (bule) aku geram sendiri karna ngga bisa bahasa Inggris. Makanya dari itu aku bertekad untuk belajar bahasa Inggris,” ujar gadis berkaca mata ini saat berbincang dengan ATJEHPOST.co kemarin, Rabu, 11 Februari 2015.
Keseriusannya untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris-nya pun mendapat dukungan dari orang tua. Dorongan itu membuatnya termotivasi dan gemar mengikuti berbagai lomba. “Orang tua aku berjasa banget atas prestasi yang aku capai. Mereka yang dorong aku untuk ikut berbagai kegiatan lomba,” katanya lagi.
Tidak hanya prestasi dalam bidang bahasa Inggris saja yang berhasil dicapainya. Ayu juga pernah menjadi juara tiga Fahmil Quran se-provinsi Tunas Ramadhan tahun 2009. Ia juga pernah memenangi olimpiade biologi di Bogor pada 2012 lalu. Masih di tahun yang sama ia kembali mendapatkan juara dua lomba Fahmil Quran se-kabupaten.
Gadis yang sedang aktif di Ikatan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Meureboe, Aceh Barat ini juga mempunyai visi agar ke depan, bahasa Inggris bisa membumi di Aceh.
“Semoga untuk ke depannya aku bisa jadi orang yang berguna bagi agama dan bangsa, juga bisa membawa Aceh ke arah yang lebih baik dan mejadikan Inggris bukan suatu kelangkaan di Aceh,” ujarnya, “nothing’s impossible, anything can happen as long as we believe in Allah,” katanya mengutip kata-kata yang disukainya.
Ayu juga mengidamkan pendidikan ke Kanada, ia sangat antusias untuk mewujudkan keinginannya yang satu ini.
“Mau lanjutin S2 di Kanada atau Ausie (Australia), sekarang ini lagi prepare ke arah situ, aku mau kembangin TOEFL dan IELTS dulu, juga menelisik tujuan aku lebih jauh. Nanti kalau udah matang, aku yakin bakalan siap ke sana,” ucapnya dengan semangat.
Tahun lalu Ayu berhasil mendapatkan predikat sebagai pelajar terbaik di lembaga tempatnya mengikuti kursus bahasa Inggris. Ia dinobatkan sebagai best student dan mendapatkan trip gratis ke Kuala Lumpur yang akan berangkat dalam waktu dekat ini.
Kepada pembaca ATJEHPOST.co Ayu juga memberi beberapa tips jika ingin bisa berbicara dalam bahasa Inggris dengan cepat. Pertama hafal minimal tiga kosa kata setiap hari, kedua praktekkan apa yang telah dipelajari baik pronounciation maupun grammarnya. Ketiga cobalah untuk berbicara di depan cermin. Terakhir sering berkomunikasi dengan teman yang juga paham bahasa Inggris.
“Cobalah untuk berkomunikasi dengan native speaker dan video di Youtube,” ujarnya. (Laporan Rizqa Fitriana)
Editor: Ihan Nurdin