MASSA dari Desa Blang Mancong, Genting Bulan dan Jalok Timur Kecamatan Ketol, berunjuk rasa di depan Kantor DPRK Aceh Tengah, Selasa, 17 Februari 2015. Demonstran yang didominasi kaum ibu-ibu ini menuntut agar para anggota dewan memenuhi janji untuk membangun rumah korban gempa.
"Kami datang tagih janji. Anggota dewan sudah tiga kali janji. Terakhir bantuan rumah akan dibangun, mereka janji bulan 2 ini. Makanya kami datang lagi," kata Nurhayati, warga Genting Bulan kepada ATJEHPOST.co di sela-sela aksi.
Ia mengatakan saat ini warga masih menempati rumah yang dibangun secara darurat paska gempa, Juli 2013 lalu.
"Hampir dua tahun kami duduk di gubuk. Belum ada bantuan juga. Padahal dulu Presiden Susilo ikut berjanji akan dikasih rumah untuk kami," katanya.
Sementara Mujiati, 40 tahun, warga lainnya mengatakan sebelumnya ada dua sumber bantuan dana yang akan diberikan kepada korban gempa. Pertama dari daerah dengan jumlah bantuan Rp12 juta dan bantuan Pusat sebesar Rp40 juta.
"Sampai saat ini kami baru menerima bantuan daerah Rp12 juta. Yang Rp40 juta itu dibawa kemana?"
Halimah, korban gempa Gayo lainnya meminta insan pers untuk menelusuri bantuan tersebut. "Kami menduga bayak indikasi pilih kasih dalam pembagian bantuan. Ke famili-nya dikasih kadang," katanya.
Permintaan para demonstran ini diamini Kepala Desa Genting Bulan, Slamet. Dia mengatakan paska gempa tahun lalu belum ada satupun warganya yang menerima bantuan uang pembuatan rumah dari pemerintah Pusat.
Ia merincikan dari 80 Kepala Keluarga, terdapat 60 rumah warga dengan kategori rusak parah, dua rusak sedang dan lainnya rusak ringan. Dia sangat berharap agar anggota legislatif Aceh Tengah yang baru tidak mengingkari janji membangun rumah untuk korban gempa tersebut serta mengutamakan kepentingan rakyat.[] Laporan: Muhammad Sanusi
Editor: Boy Nashruddin Agus