Karyawan dan pendiri Twitter, Jack Dorsey, mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang mengaku sebagai pendukung kelompok teroris Negara Islam atau ISIS.
Dalam pesan online, jihadis di seluruh dunia menyerukan serangan dan pembunuhan terhadap staf Twitter atas upaya perusahaan itu memblokir dan melarang pesan-pesan ISIS.
Meski tidak mungkin mengidentifikasi siapa yang menulis pesan itu, Twitter menanggapinya dengan serius.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan Twitter menyelidiki ancaman tersebut.
"Anda memulai perang yang gagal ini," kata pos tersebut. "Kami memberitahu Anda dari awal, ini bukan perang Anda, tapi Anda tidak memahaminya dan terus menutup akun kami di Twitter, tapi kami selalu kembali.
"Tapi ketika para singa [lelaki pemberani] kami datang dan merenggut nafas Anda, Anda tidak akan pernah kembali hidup."
Alat rekrutmen
Twitter melakukan penutupan terhadap aktivitas ISIS di jejaring sosial mereka, dalam upaya menghentikan kelompok itu menggunakan Twitter sebagai alat rekrutmen dan promosi.
ISIS memiliki ribuan pendukung di Twitter dan mereka menyebarkan pesan-pesan teror kelompok itu serta menekan Barat.
Selama Piala Dunia Brasil 2014, misalnya, mereka membajak tagar sepakbola populer dan menggunakannya untuk menyebarkan pesan-pesan ISIS.
Dalam pos terkini, yang diunggah ke JustPaste.it, ditulis dalam bahasa Arab dan menampilkan wajah Jack Dorsey dengan senjata api yang disilangkan di wajahnya.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan, "Tim keamanan kami menyelidiki ancaman ini dengan otoritas penegak hukum."
Peraturan situs itu mengatakan bahwa pengguna "tidak boleh mempublikasikan ancaman kekerasan spesifik terhadap orang lain."[] sumber: bbc.co.uk
Editor: Boy Nashruddin Agus