Kelompok media Channel News Asia yang berpusat di Singapura baru-baru membuat liputan khusus tentang Aceh. Host mereka Dr Farish Noor melakukan perjalanan ke Aceh dan meliput provinsi ini dari ragam sisi: politik, budaya, agama, dan lingkungan.
Dalam pengantarnya disebutkan, liputan ini adalah bagian dari program "Inside Indonesia with Dr Farish". Selain Aceh, Farish juga terbang hingga ke SUlawesi.
Dalam liputan Aceh, Farish menyebutkan hampir 10 tahun setelah bencana tsunami, Aceh kini sedang mencoba menyempurnakan statusnya sebagai daerah otonomi khusus Indonesia.
Tentang syariat Islam juga tak luput dari pantauannya. Di Banda Aceh, ia ikut serta bersama polisi syariah dan melihat cara mereka bekerja. Ia juga menyeberang ke Pulau Weh, dan mewawancarai penduduk perempuan yang tidak mempermasalahkan bule-bule berbikini ria di pulau wisata itu.
Sebuah tempat hiburan malam di Banda Aceh juga tak luput dari sorot kamera Dr Farish.
Didirikan pada 1999, Channel News Asia dalam websitenya menulis bahwa media ini berdiri untuk "memahami Asia." Media ini memiliki korespoden di kota-kota besar di Asia dan "kota kunci" di Barat termasuk New York, Washiington DC, London dan Brussels.
Media ini memproduksi berita dalam empat bahasa: Inggris, Melayu, Tamil, dan Cina.
Selain televisi, Channel News Asia juga hadir dalam bentuk radio, koran, majalah, film, dan media online.
Berikut liputan Channel News Asia tentang Aceh yang diberi judul: Going It Alone .[]
Editor: Yuswardi A. Suud