Pukul 16:18 WIB sore nanti, Rabu 28 Mei 2014 matahari akan berada tepat di atas Ka'bah sehingga seluruh bayangan benda pada jam tersebut akan tepat mengarah ke Ka'bah. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk meluruskan kembali kiblat. (Selengkapnya baca: Hari Ini Silakan Benahi Arah Kiblat Anda)
Untuk penentuan arah kiblat bisa dilakukan dengan teknik sederhana namun akurat dengan cara Istiwa A'dhom. Astronom amatir sekaligus praktisi falak Mutoha Arkanuddin, dalam artikelnya berjudul Hari Meluruskan Arah Kiblat menuliskan bahwa menghadap kiblat tidak cukup dengan mengarah ke barat.
"Dalam ajaran Islam, mengadap ke arah kiblat atau bangunan Ka’bah yang berada di Masjidil Haram adalah merupakan tuntutan syariah dalam melaksanakan ibadah tertentu. Berkiblat wajib dilakukan ketika hendak mengerjakan shalat dan menguburkan jenazah Muslim. Menghadap kiblat juga merupakan ibadah sunah ketika tengah azan, berdoa, berzikir, membaca Al-Quran, menyembelih binatang dan sebagainya." tulis Mutoha dalam artikelnya.
Berikut tujuh langkah untuk memperbaiki arah kiblat di rumah/masjid/mushalla yang bisa Anda lakukan sendiri seperti dijelaskan Mutoha Arkanuddin:
- Tentukan lokasi masjid/mushalla/ langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
- Sediakan tongkat lurus panjang minimal 1 meter. Akan lebih bagus jika menggunakan benang besar yang diberi bandul sehingga tegak benar.
- Siapkan jam/arloji yang sudah dicocokkan / dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/ televisi/ internet atau telpon ke 103.
- Tentukan lokasi pengukuran; di dalam masjid (diutamakan) atau di sisi Selatan Masjid atau di sisi Utara atau di halaman depan masjid. Yang penting tempat tersebut datar dan masih mendapatkan penyinaran Matahari saat peristiwa Istiwa A’dhom berlangsung.
- Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan lot tukang (jika menggunakan tongkat) atau pasang benang lengkap dengan bandul serta penyangganya di tempat tersebut. (Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar tidak terburu-buru)
- Tunggu sampai saat Istiwa A’dhom terjadi dan amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus. Maka itulah arah kiblat yang sebenarnya
- Gunakan benang, sambungan pada tegel lantai, atau teknik lain yang dapat meluruskan arah kiblat ini ini ke dalam masjid. Intinya yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah kiblat. Maka setelah garis arah kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku misalnya lembaran triplek atau kertas karton.[]
Editor: Ihan Nurdin