EMPAT anggota tim pemenangan dan Zubir HT, calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara Dapil 4 dari Partai Nasdem ditepung tawar (peusijuek), Selasa 18 Februari 2014 sekitar pukul 10.30 WIB.
Anggota tim itu sempat mengalami kekerasan dan dipukuli oleh pria bertopeng yang juga pelaku pemberondongan posko di kawasan Desa Kunyit Mule, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Minggu 16 Februari 2014 lalu.
Empat anggota tim yang dipeusijuek masing – masing, Saiful Junaidi, 28 tahun, Adnan Syahril, 27 tahun, Ibnu Hajar, 29 tahun, dan Syarkawi, 31 tahun. Keempatnya merupakan warga Matangkuli.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Aceh Utara, Ir.H.T.Muttaqin,M.M kepada ATJEHPOSTcom di lokasi menyebutkan, seharusnya hari ini (red-Selasa), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Surya Paloh dijadwalkan hadir ke lokasi. Namun karena ada kendala, ia batal hadir.
“Surya Paloh menyampaikan salam dan permintaan maaf kepada para caleg, kader dan masyarakat pendukung Nasdem atas ketidak-hadirannya. Insha Allah ia akan hadir dalam kesempatan lain,” ujarnya.
Partai Nasdem menyerahkan tindakan hukum aksi teror pemberondongan posko di Matangkuli kepada pihak Kepolisian Resort Aceh Utara. Bahkan, kata Muttaqin, pihak Reskrim Polda Aceh juga sudah turun ke lokasi.
“Kita harus ketahui siapa pelaku dan siapa yang menyuruh pelaku melakukan aksi itu. Ini tidak dapat dianggap ringan. Bukan persoalan teror terhadap Nasdem saja, namun ini merupakan teror terhadap demokrasi Indonesia. Ini adalah alarm pertama yang harus disikapi, agar proses demokrasi yang sedang berjalan di Aceh dapat berjalan aman seperti di daerah lain,” kata dia.
Saat ditanyakan apakah ada teror lainnya terhadap Partai Nasdem menjelang pemilu, Muttaqin menjawab, “pasca pemberondongan tidak ada teror lain dan kita harapkan tidak ada lagi. Hanya saja, sebelumnya ada teror-teror kecil, seperti pembakaran atribut dan pelemparan rumah caleg atau kader. Namun tidak kita ekspos karena bentuknya kecil.”
Terkait keamanan, lanjut Muttaqin, untuk ke depan pihaknya akan menempatkan pengawasan terhadap teman-teman caleg atau simpatisan Nasdem melalui kerja sama dengan pihak kepolisian.
Diakui Muttaqin, adanya teror menjelang pemilu membuat rasa tidak nyaman, baik terhadap Nasdem maupun masyarakat, khususnya di Aceh Utara.
“Sejauh ini memang tidak ada korban jiwa dalam insiden pemberondongan itu, namun trauma bagi korban pasti ada. Demikian juga dengan memar dan bengkak di bagian punggung,” ujar dia.
Editor: