18 Juni 1959. Hari itu langit di atas Kota Gaza, Palestina, tampak cerah. Cerahnya langit hari itu seolah ikut menyambut kedatangan tokoh revolusioner Amerika Selatan Ernesto Che Guavara di Jalur Gaza.
Che mengunjungi Gaza untuk melanjutkan perjuangannya menentang imperialisme Barat di seluruh dunia. Lima bulan sebelumnya Che baru saja menyaksikan jatuhnya diktator Fulgencio Batista di Kuba.
Dalam lawatannya itu Che berjalan-jalan melihat kamp-kamp para pengungsi Palestina. Di sana dia disambut hangat dengan nyanyian dan teriakan revolusi Kuba.
Saat Che mengunjungi Jalur Gaza, wilayah itu masih di bawah pengawasan Mesir. Kota itu juga menjadi tempat penampungan para pengungsi Palestina setelah tanah mereka dicaplok Israel pada 1948.
Setelah Che menyelesaikan revolusi di Bolivia, dia memutuskan membantu revolusi bagi rakyat Palestina yang tengah dijajah Israel.
Che berhubungan dengan Gerakan Demokratik Pembebasan Palestina (DFLP) yang dibentuk pada 1969, seperti dikutip dari althistory.wikia.com.
Bagi Che, Palestina adalah negara yang dijajah oleh Amerika Serikat lewat negara Yahudi Israel.
Sebagaimana dia lakukan di Bolivia, Che ketika itu menyamar sebagai seorang ahli ekonomi asal Maroko dengan nama Sayyid Al Mansour untuk membantu DFLP. Dia masuk ke Gaza melalui Mesir.
Sebagai ahli perang gerilya, Che ketika itu terbang dengan sekitar tiga ribu warga Kuba dan 180 warga Bolivia ke Palestina untuk membantu perang gerilya melawan militer Israel. Che memimpin penyerangan di Tel Aviv, Betlehem, dan Gaza. Dalam waktu tiga bulan sudah 545 tentara Israel berhasil dibunuh dan ratusan lainnya luka.
Israel ketika itu tidak tahu para pejuang Palestina dibantu oleh Che.
Pada September 1971 Che memimpin pasukan DFLP memasuki Jalur Gaza dan menyerang basis-basis tentara Israel. Ratusan serdadu Yahudi tewas dan pasukan Israel terpaksa mundur dari jalur Gaza. Kemenangan ini disambut gembira oleh para pejuang Palestina di DFLP sehingga mereka segera mendirikan organisasi bernama Republik Rakyat Palestina Demokratik Revolusioner, negara Palestina pertama sejak 1948.
Situasi di negara lain akhirnya memaksa Che meninggalkan Palestina tapi dia memastikan para pejuang Bolivia dan Kuba membantu teman seperjuangan di Palestina.
Che Guevara adalah sosok gerakan pembebasan dan dia juga menjadi inspirasi bagi para pegiat Palestina.[] Sumber: merdeka.com.
Baca juga:
Sebut Israel Menjijikkan, Fidel Castro Teken Manifesto Dukung Palestina